Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak pergerakan Top Losers LQ45 saat IHSG ditutup menguat pada Kamis (12/9). Cek informasi terkait penurunan saham BRPT, ESSA, dan BMRI pada pekan kedua bulan September 2024.
Ada saham Barito Pacific Tbk (BRPT) ditutup melemah sebagai emiten dengan penurunan terbesar. Saat penutupan perdagangan, harga saham BRPT berada di Rp 1.150 per saham.
Dibandingkan dengan penutupan hari Rabu (11/9), saham BRPT mengalami penurunan sebesar 3,36% dari Rp 1.190. Saham ini sempat dibuka di atas harga penutupan sebelumnya, yaitu Rp 1.205 per saham.
Selama perdagangan, BRPT mencapai harga tertinggi Rp 1.240 dan terendah Rp 1.145, sebelum akhirnya turun Rp 40 dalam satu hari.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,48% ke 7.798 Pada Kamis (12/9), ADRO, GOTO, BRIS Jadi Top Gainers LQ45
Hitungan dari tujuh hari terakhir (05 September 2024), saham BRPT telah naik 5,02% dibandingkan dengan harga Rp 1.095. Namun, dalam setahun terakhir (12 September 2023), harga BRPT mengalami penurunan 4,17% dari Rp 1.200.
Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan total nilai transaksi saham BRPT mencapai Rp 512,80 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 4.283.470 lot.
Lewat laba bersih per saham (EPS) Rp 12, rasio harga terhadap laba (PER) saham ini mencapai 99,17 kali, dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) sebesar 3,95 kali.
Baca Juga: IHSG Rekor Lagi di Sesi I Kamis (12/9), ADRO, HRUM, GOTO Top Gainers LQ45
ESSA Hampir Turun 3%
Saham Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) ditutup melemah pada akhir perdagangan. Saham ESSA berakhir di harga Rp 820 per saham, turun 1,80% dari penutupan sebelumnya pada Rp 835. Saham ini dibuka di harga yang sama dengan penutupan sehari sebelumnya, yakni Rp 835 per saham.
Selama sesi perdagangan, ESSA mencapai harga tertinggi Rp 840 dan terendah Rp 820, dengan penurunan Rp 15 per saham dalam sehari.
Dalam tujuh hari terakhir (05 September 2024), harga saham ESSA telah turun 2,96% dari Rp 845. Namun, dibandingkan dengan setahun lalu (12 September 2023), harga saham ini naik 17,14% dari Rp 700.
Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan total nilai transaksi saham ESSA mencapai Rp 7,60 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 91.342 lot.
Dengan laba bersih per saham (EPS) Rp 39, rasio harga terhadap laba (PER) saham ini berada di angka 21,41 kali, dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) sebesar 2,23 kali.
Baca Juga: All Time High Baru IHSG di 7.833, Ada 12 Saham yang Menguat Double Digit di Sesi I
BMRI Turun Lebih dari 1%
Terakhir, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ditutup melemah. Pada penutupan perdagangan, harga saham BMRI berada di Rp 7.300 per saham. Dibandingkan dengan penutupan hari Rabu (11/9), harga saham BMRI mengalami penurunan sebesar 1,02% dari Rp 7.375.
Saham ini dibuka pada harga yang sama dengan penutupan sebelumnya, yakni Rp 7.375 per saham. Selama perdagangan, BMRI mencatatkan harga tertinggi Rp 7.425 dan terendah Rp 7.300, dengan penurunan Rp 75 per saham pada hari itu.
Dalam tujuh hari terakhir (05 September 2024), harga saham BMRI telah naik 1,74% dibandingkan dengan harga Rp 7.175. Sementara itu, sejak setahun terakhir (12 September 2023), saham BMRI telah naik 24,26% dari Rp 5.875.
Menurut data BEI, total nilai transaksi saham BMRI mencapai Rp 501,30 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 682.543 lot.
Lewat laba bersih per saham adalah Rp 569, rasio harga terhadap laba saham ini berada di angka 12,96 kali, dan rasio harga terhadap nilai buku sebesar 2,71 kali.
Selanjutnya: Rightmove Tolak Tawaran Pengambilalihan oleh Rupert Murdoch Senilai £5,6 Miliar
Menarik Dibaca: 6 Tips Membuat Instagram Story Jadi Lebih Menarik dan Menambah Penonton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
