Reporter: Auriga Agustina | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I 2018, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) membukukan penjualan Rp 2,9 triliun dengan pendapatan bersih Rp 1,2 triliun. Pada priode yang sama tahun lalu, penjualan perusahaan ini hanya mencapai Rp 2,4 triliun dengan net revenue Rp 1 trilun. Dengan kata lain, ada kenaikan penjualan sebesar 19% year on year (yoy).
Pendapatan terbesar emiten berkode saham PANR ini berasal dari lini usaha travel dan leisure yang mencapa 90%. Hingga semester I tahun ini, net profit perusahaan mencapai Rp 3,3 miliar.
Budi Tirtawisata, Direktur Utama PANR mengatakan, PANR akan mengejar pertumbuhan kinerja hingga 20% hingga akhir tahun. “Kami juga akan mengoptimalkan potensi panorama sebagai perusahaan pariwisata dengan berfokus pada core business pariwisata sambil menggarap pasar dengan minat khusus.” Ujar Budi (2/8).
Sekretaris Perusahaan PANR Karsono optimis, target pertumbuhan perusahaan 20% akan tercapai lantaran potensi wisata masih besar, ditambah lagi pemerintah mendukung pariwisata dengan dibukanya infrastruktur untuk mendukung akses tempat-tempat pariwisata.
Apalagi perusahaan ini tidak hanya memiliki satu lini usaha. Sinergi antara unit-unit perseroan diharapkan dapat mendongkrak angka pertumbuhan hingga akhir tahun. PANR memiliki lima pilar unit usaha yang bergerak dibidang Inbound, Travel dan Leisure, Media, Hospitaly dan Transportasi.
Untuk mengejar kinerja di semester kedua, perusahaan akan meningkatkan kinerja dan pemenfaatan teknologi, baik back-end mapun front-end untuk mengejar percepatan usaha.
Tahun ini, PANR menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp 50 miliar. Capex tersebut digunakan hanya untuk pengembangan infrastruktur teknologi.
Pada bulan lalu, perusahaan ini melalui anak usahanya PT Destinasi Tirta Nusantara yang bergerak di sektor inbound berhasil membuka cabang operasional di Malaysia. Sebelumnya pada 2017, cabang operasional sudah dibuka di Singapore.
Karsono menambahkan, langkah ini adalah strategi perusahaan untuk mengembangkan usahanya sebagai tour operator yang melayani wisatawan mancanegara untuk berlibur di negara Asean.
Sementara di bisnis media, perusahaan akan terus mengikuti perkembangan dan tren pasar dalam industri MICE. Reed panorama yang merupakan anak perseroan dibidang pengelolaan pameran akan berkonsentrasi pada pameran B2B. Pameran terdekat adalah Indonesia Transport Supply Chain and Logistic dan Maining and Engineering Indonesia yang akan digelar pada 12-14 September 2018 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News