kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Intip Rekomendasi Saham Emiten yang Akan Masuk Indeks FTSE


Kamis, 23 November 2023 / 05:29 WIB
Intip Rekomendasi Saham Emiten yang Akan Masuk Indeks FTSE
ILUSTRASI. Rekomendasi saham sejumlah emiten yang baru akan masuk dalam indeks FTSE dalam rebalancing Desember 2023


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa asal Inggris, Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell menyusun ulang susunan penghuni FTSE Global Equity Index Series dalam rebalancing Desember 2023.

Dalam rebalancing ini, tidak ada saham dalam negeri yang terdepak. Namun ada empat saham yang masuk ke indeks global ini.

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) masuk dalam kategori saham dengan kapitalisasi besar alias large cap. Lalu, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) ke mid cap.

Kemudian ada dua saham yang masuk ke kategori micro cap, yaitu PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) dan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).

Direktur Tripar Multivision Plus Vikas Chand Sharma menyampaikan masuk dalam indeks FTSE merupakan pencapaian yang luar biasa bago dalam perjalanan bisnis RAAM.

"Ini mencerminkan dedikasi RAAM terhadap kualitas operasional, manajemen yang efektif dan pertumbuhan yang berkelanjutan," jelas dia kepada Kontan, Kamis (20/11).

Baca Juga: IHSG Turun 0,79% Hari Ini, Simak Proyeksi Untuk Kamis (23/11)

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas menyampaikan ada beberapa kriteria agar sebuah saham bisa masuk ke indeks FTSE Russell.

Mulai dari jumlah free float yang di atas 5%. Kemudian punya likuiditas yang tinggi. Untuk mengukur likuiditas, biasanya menggunakan median atas daily trading volume bulanan.  

Kriteria lainnya, suatu saham harus aktif ditransaksikan dalam 60 hari. Hingga yang terakhir, komposisi foreign ownership restriction atau batas kepemilikan asing.

"Semua saham yang masuk dalam indeks global tentu akan memberikan sentimen positif karena investor asing akan mengalokasikan saham itu ke portofolionya" kata Nico.

Sentimen positif ini telah tercermin dari pergerakan harga sahamnya. Ambil contoh, hingga penutupan Senin (20/11), RAAM melesar 15,38% ke level Rp 675 per saham.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai sentimen positif masuknya saham dalam negeri ke indeks global itu hanya bersifat sementara.

"Setidaknya masuknya keempat itu akan dicermati dan dipertimbangkan oleh pelaku pasar untuk masuk ke portofolio," jelas dia.

Nafan bilang investor akan mencermati kinerja fundamental NCKL, RAAM dan MAHA karena ketiga sahamnya tergolong mid dan small cap berbeda dengan AMMN yang termasuk big caps.

Dalam jangka pendek, Nafan merekomendasikan hold AMMN dengan target harga Rp 7.050. AMMN diproyeksikan akan menguji support di level Rp 6.850 per saham.

Dia juga merekomendasikan hold RAAM dengan target Rp 740 per saham, NCKL dengan target harga Rp 1.205 dan MAHA dengan target harga Rp 230 per saham.  

 

Sementara dari keempat saham itu, Nico menyukai AMMN karena sudah mengembangkan bisnis dari hulu hingga ke hilir, tetapi sudah tergolong mahal.

"Tapi harganya sudah cukup mahal secara valuasi. Oleh sebab itu, untuk saat ini kami tidak merekomendasikan AMMN," katanya.

Selain itu, Nico juga mencermati NKCL potensi produksi feronikel Grup Harita mulai bertumbuh proyek karena Halmahera Jaya Feronikel sudah selesai dan full capacity.

Dia memproyeksikan produksi feronikel NCKL akan meningkat 30% dari 2023. Dalam hitungannya, potensi valuasi NCKL berada di level Rp 1.300 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×