kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip Rekomendasi Saham Emiten Ritel RALS, ACES, ERAA, dan MAPI Jelang Akhir Tahun


Senin, 27 November 2023 / 06:35 WIB
Intip Rekomendasi Saham Emiten Ritel RALS, ACES, ERAA, dan MAPI Jelang Akhir Tahun
ILUSTRASI. Emiten ritel perlengkapan rumah tangga dan produk gaya hidup bersiap menadah penjualan tinggi di akhir tahun 2023.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten ritel perlengkapan rumah tangga dan produk gaya hidup bersiap menadah penjualan tinggi di akhir tahun 2023. Musim perayaan natal dan tahun baru, serta persiapan jelang pemilu diyakini dapat mengangkat kinerja perusahaan ritel.

Berikut ulasan kinerja emiten ritel beserta rekomendasi sahamnya. Simak ulasannya.

1. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)

RALS mencatatkan kinerja yang lesu, selama periode Januari hingga September 2023. Pendapatan bersih RALS tercatat sebesar Rp 2,14 triliun atau turun sekitar 10,9% YoY. Laba bersih di periode tersebut juga terpantau turun sebesar 14,56% YoY menjadi hanya Rp 255 miliar.

Meskipun kinerja di sepanjang tahun ini lesu, RALS dipandang berpotensi dapat memanfaatkan momentum Lebaran tahun 2024. Selain itu, RALS memiliki kas dan investasi jangka pendek berjumlah Rp 1,411 miliar per September 2023 atau setara 32% dari kapitalisasi pasar RALS tanpa pinjaman bank.

Ramayana telah mengoperasikan 103 gerai di seluruh Indonesia termasuk gerai Robinson dan Cahaya. Kegiatan utama RALS adalah menjual berbagai barang seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik dan produk kebutuhan sehari-hari .

  • Rekomendasi: Hold
  • Target harga: Rp 650 per saham

Analis Indo Premier Sekuritas Lukito Supriadi dalam riset 31 Oktober 2023

Baca Juga: Pembangunan IKN Berlanjut, Ini Deretan Emiten yang Bakal Diuntungkan

2. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)

Kinerja ACES diyakini akan tumbuh kuat di kuartal IV-2023. Hal itu sejalan dengan pertumbuhan penjualan tiap toko atawa same store sales growth (SSSG) yang kuat, momentum Natal, event diskon akhir tahun, dan kebijakan pemerintah terkait pajak pertambahan nilai (PPN) rumah baru yang akan mendorong penjualan.

Namun, tetap berhati-hati terhadap kemampuan ACES dalam mengelola efisiensi dari sektor beban gaji, bonus, dan tunjangan pegawai seiring adanya kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2024. Biaya-biaya tersebut berkontribusi sekitar 15%-20% terhadap total pendapatan dalam lima tahun terakhir.

  • Rekomendasi: Trading buy
  • Target harga: Rp 950 per saham

Analis Mirae Asset Sekuritas Rut Yesika Simak dalam riset 22 November 2023

Baca Juga: IHSG Tembus Level 7.000, Peluang Window Dressing Terbuka Lebar

3. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)

ERAA tetap dipandang optimistis karena adanya musim perayaan akhir tahun yang berpotensi meningkatkan permintaan iPhone 15 pada kuartal IV-2023.

Setelah tahun pemilu berakhir, kondisi ekonomi diperkirakan akan stabil yang mengarah pada kembalinya pola belanja normal. Namun, peningkatan beban dari biaya keuangan mungkin masih terjadi di tahun 2024 bagi ERAA.

ERAA mencatat biaya keuangan membengkak 129,1% YoY menjadi Rp426 miliar hingga September 2023. Biaya keuangan melonjak akibat naiknya suku bunga acuan BI7DRR yang membuat pembayaran utang jangka pendek dan utang jangka panjang lebih mahal.

  • Rekomendasi: Buy
  • Target harga: Rp 620 per saham

Analis Ciptadana Sekuritas Nicko Yosafat dalam riset 2 November 2023

Baca Juga: Saham Pilihan Analis Pasca IHSG Tembus 7.000, Ada Sinyal Window Dressing

4. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

Melambatnya momentum pertumbuhan MAPI menyebabkan penilaiannya sedikit diturunkan. Hal itu sejalan dengan laba bersih setelah pajak MAPI pada kuartal ketiga 2023 turun 2,9% YoY dan 30,1% QoQ menjadi Rp 466 miliar akibat kenaikan biaya penjualan, umum, dan administrasi.

Sementara penjualan meningkat 24,7% YoY dan 0,8% QoQ menjadi Rp 8,19 triliun di kuartal ketiga 2023. Namun pertumbuhan opex melampaui pertumbuhan penjualan, didorong oleh gaji yang lebih tinggi dan sewa yang lebih tinggi.

Dari periode Januari hingga September 2023, MAPI sukses mencetak kenaikan penjualan sekitar 26,4% YoY menjadi Rp 23,79 triliun. Hanya saja, sejumlah beban menggerus laba bersih menjadi Rp 1,48 triliun atau turun sekitar 5% YoY.

Kendati demikian, level harga MAPI saat ini dinilai tetap menarik. Dengan potensi kenaikan dari level saat ini pada tahun 2024.

  • Rekomendasi: Buy
  • Target harga: Rp 2.000 per saham

Analis UOB Kayhian Sekuritas Stevanus Juanda dalam riset 17 November 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×