kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip Rekomendasi Saham dari Sejumlah Analis untuk Perdagangan Jum'at (20/5)


Jumat, 20 Mei 2022 / 08:25 WIB
Intip Rekomendasi Saham dari Sejumlah Analis untuk Perdagangan Jum'at (20/5)
ILUSTRASI. Pialang sedang monitor layar IHSG di Jakarta,


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menjaga posisi di zona hijau selama tiga hari beruntun. IHSG ditutup menguat 0,44% ke level 6.823,33 pada Kamis (19/5). IHSG Jumat (20/5) ini dibayangi aksi profit taking, meski masih menyimpan potensi penguatan terbatas.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto melihat, aksi profit taking berpotensi menekan pergerakan IHSG hari ini. Selain momentum akhir pekan, sentimen bursa global juga masih cenderung negatif.

Di sisi lain, momentum pergerakan saham-saham bigcaps dinilai masih belum terbentuk, berada dalam area konsolidasi setelah mengalami koreksi sejak pekan lalu.

Baca Juga: Kinerja Emtek Berpeluang Membaik Tahun Ini, Catat Rekomendasi Saham EMTK

Sedangkan motor IHSG selama tiga hari terakhir yaitu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sudah mengalami kenaikan cukup signifikan, sehingga rawan profit taking.

"Kami perkirakan IHSG akan bergerak cenderung melemah dengan support sekitar 6.620, sedangkan resistance sekitar 6.902," ujar Pandhu kepada Kontan.co.id.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora juga memandang IHSG rawan terpapar aksi profit taking yang dilakukan oleh pelaku pasar. IHSG berpotensi terkoreksi ke level 6.780 - 6.800 dengan resistance pada 6.851.

"Market global masih dipengaruhi oleh The Fed yang akan berencana menaikan suku bunga lagi pada bulan Juni sebesar 50 basis point," kata Andhika.

Sedangkan secara teknikal, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas pada rentang 6.715 - 6.929.

"Hati-hati, volatilitas pasar masih tetap tinggi. Pencabutan ekspor minyak goreng akan menjadi vitamin tambahan bagi IHSG hari ini," ujar Nico.

Nico merekomendasikan saham ASII, LSIP, dan ANTM untuk bisa dicermati pelaku pasar pada hari ini.  Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya memandang penguatan IHSG belum benar-benar kokoh. IHSG ditaksir bergerak di area support 6.700 dan resistance pada 6.900.

Cheryl memberikan rekomendasi buy saham BBYB pada harga Rp 1.300 - Rp 1.320 dengan target harga (TP) Rp 1.400 dan stop loss (SL) Rp 1.280. Berikutnya, buy saham SIDO di Rp 945 - Rp 960 dengan TP pada level Rp 990 dan SL di Rp 930.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham HMSP, TOWR, dan INDF untuk Jumat (20/5)

Kemudian Cheryl merekomendasikan hold untuk saham AALI dan ANTM. Pelaku pasar juga bisa mempertimbangkan sell saham GOTO, DSSA, dan ARTO.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memandang, IHSG berpotensi menguji resistance 6.830 sebelum melanjutkan rebound ke kisaran 6.850. Level resistance diperkirakan pada 6.900 dan support di 6.730.

Pada perdagangan kemarin, investor asing kembali melakukan aksi beli selektif pada saham-saham bluechip seperti BMRI, BBNI, BBRI, INDF, ASII, ADRO, HRUM, PGAS, ANTM, dan INCO. Menurut Valdy, saham-saham tersebut juga dapat kembali diperhatikan pada perdagangan hari ini.

"Salah satu faktor yang memicu keyakinan investor, khususnya pada saham-saham bluechip adalah optimisme terhadap outlook ekonomi Indonesia di tengah peningkatan uncertainty risk eksternal," ujar Valdy.

Sementara itu, Andhika memberikan rekomendasi buy untuk saham BBHI, ANTM, LSIP dan RALS. Target penguatan masing-masing untuk keempat saham tersebut adalah Rp 5.500, Rp 2.650, Rp 1.450 dan Rp 740.

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Pilihan Saham dari MNC Sekuritas untuk Jumat (20/5)

Sedangkan menurut Pandhu, saham-saham yang menarik dan sudah mulai memberikan sinyal buy antara lain ada di sektor perkebunan. Terlebih pemerintah telah mencabut larangan ekspor minyak goreng. Kebijakan ini dinilai dapat menjadi katalis positif bagi LSIP, AALI dan DSNG.

"Secara chart juga menarik karena berada di sekitar support setelah mengalami koreksi sebulan terakhir. Emiten lain yang cukup menarik adalah ASSA yang mulai memberikan sinyal pembalikan arah. Kemudian ada juga SIDO yang mulai lepas dari trend sideways," tandas Pandhu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×