kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,90   -3,12   -0.35%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip Rekomendasi Saham dari Emiten yang Bakal Menebar Dividen Interim Bulan Ini


Sabtu, 02 Desember 2023 / 06:35 WIB
Intip Rekomendasi Saham dari Emiten yang Bakal Menebar Dividen Interim Bulan Ini
ILUSTRASI. Pekerja melintas di samping layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki penghujung tahun 2023, pelaku pasar bisa meraup cuan tambahan dari musim pembagian dividen interim. Setidaknya masih ada 11 emiten yang siap membayarkan dividen interim pada bulan Desember ini. 

Emiten yang akan menebar dividen interim datang dari berbagai skala. Mulai dari saham bluechip berkapitalisasi pasar besar, menengah, hingga kecil. Contohnya ada PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang mengalokasikan hingga US$ 25 juta atau setara Rp 15 per saham.

Hanya saja, jadwal cum dividen di pasar tunai dan recording date sudah berlangsung pada hari ini, 1 Desember 2023. MEDC akan membayarkan dividen interim pada 15 Desember 2023. Jika MEDC sudah terlewat, tak perlu khawatir, masih ada sederet emiten lain yang siap mengguyur dividen interim.

Di jajaran saham bluechip, ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang akan membagi Rp 42,50 per saham sebagai dividen interim. Cum dividen di pasar tunai dan recording date akan berlangsung pada 5 Desember dengan jadwal pembayaran di 20 Desember 2023.

Baca Juga: Sejumlah Saham LQ45 Menguat Puluhan Persen Sejak Awal Tahun, Intip Rekomendasinya

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyisihkan dana bernilai jumbo hingga Rp 2,4 triliun untuk dividen interim atau setara Rp 63 per saham. Cum dividen di pasar tunai akan berlangsung 6 Desember, dengan jadwal pembayaran pada 19 Desember 2023.

Selain itu, emiten yang akan mengguyur dividen interim pada bulan Desember ini adalah PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF), dan PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY).

Di samping 10 saham di atas, ada PT Organon Pharma Indonesia Tbk (SCPI) yang menebar dividen interim sebesar Rp 151,2 miliar atau setara Rp 42.000 per saham. Meski tampak jumbo, sayangnya saham SCPI tergembok suspensi dan dalam proses delisting.

Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menilai, kecuali SCPI yang tersuspensi, mayoritas saham penebar dividen interim masih layak koleksi. 

"Dividen interim memang menjadi pemanis. Selain juga memberikan gambaran kekuatan kinerja emiten sehingga bisa memberikan dividen ini," kata William kepada Kontan.co.id, Jum'at (1/12).

Hanya saja, William menekankan investor tetap mesti jeli menyeleksi dan memilih momentum yang tepat untuk membeli. Lagi pula, tidak semua saham pemberi dividen diminati oleh pasar. William mencontohkan saham RELF yang bergerak dalam tren menurun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo sepakat, dividen interim menjadi penambah daya tarik. Namun, dia mengingatkan dampak untuk mendongkrak harga saham hanya jangka pendek. 

"Bila harga meningkat jelang cum date, harga cenderung kembali turun setelahnya," ujar Handiman.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Menguat di Perdagangan Perdana Desember, Intip Rekomendasi Sahamnya

Dalam rekapitulasinya, Handiman mencatat sejak bulan Mei hingga November 2023, total dividen interim yang diumumkan menyentuh sekitar Rp 34 triliun yang dibagikan oleh 60 emiten. Jumlah ini sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan total dividen interim Rp 36,2 triliun dari 65 emiten.

Handiman menaksir sejumlah emiten akan menyusul mengumumkan pembagian dividen interim pada bulan ini. 

"Penurunan secara nilai terutama dari sektor batubara. Kalau jumlah emiten, agak sulit diprediksi penyebabnya. Bisa juga karena tahun ini agak mundur ke Desember," terangnya.

Handiman mengamati, tak sedikit emiten yang mempertahankan payout ratio seperti pada tahun lalu. Dia lantas menyoroti DMAS yang memiliki payout ratio paling tinggi, yakni 95,11%. Disusul UNVR sebanyak 87,10%, TEBE di level 41,14% dan POWR sebanyak 39,05%.

Rekomendasi Saham

Equity Analyst Jasa Utama Capital Sekuritas Evan Yusuf Hidayat melihat pembagian dividen interim menjadi salah satu sentimen positif yang mengiringi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).  Bersamaan dengan arus dana investor asing yang kembali mencetak net buy sejak 23 November 2023, IHSG pun kembali menembus level psikologis 7.000.

Di antara emiten yang rajin mengguyur dividen, Evan menjagokan TUGU yang memiliki rata-rata dividend payout ratio di atas 30%, setidaknya dalam tiga tahun terakhir.  Secara teknikal, TUGU menarik dikoleksi di akhir tahun ini setelah rebound dari area support Rp 1.070, hingga berpotensi rebound menuju resistance Rp 1.300 - Rp 1.325.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×