kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Intip Peluang Cuan Reksadana Saham di Akhir Tahun 2023 dan 2024


Rabu, 29 November 2023 / 20:08 WIB
Intip Peluang Cuan Reksadana Saham di Akhir Tahun 2023 dan 2024
ILUSTRASI. Dana asing mulai kembali masuk ke pasar saham Indonesia sepanjang November ini.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing mulai kembali masuk ke pasar saham Indonesia sepanjang November ini. Kondisi ini memberikan angin segar bagi kinerja reksadana saham.

Berdasarkan data Pefindo, asing mencatat beli bersih di pasar saham sebesar Rp 1,25 triliun sejak awal bulan hingga minggu ketiga November. Angka ini mengalami perbaikan yang signifikan dibandingkan Oktober yang mencatatkan jual bersih Rp 4,21 triliun.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, masuknya dana asing menjadi katalis positif untuk kinerja reksadana saham. "Ditambah dengan penguatan saham-saham big caps, maka diperkirakan kinerja reksadana saham akan terungkit kinerjanya," kata Fajar kepada Kontan.co.id, Rabu (29/11).

Berdasarkan data Infovesta, kinerja reksadana saham juga mengalami perbaikan pada November ini. Memang, return yang dihasilkan masih minus 0,13%, tetapi angka tersebut membaik dibandingkan kinerja di Oktober yang mencatatkan minus 4,11%.

"Potensinya sangat besar hingga akhir tahun," sambungnya.

Baca Juga: Simak Reksadana Pendapatan Tetap Untuk Sisa 2023 dan 2024

Akan tetapi untuk tahun depan Fajar menilai kinerja reksadana saham masih akan banyak volatilitas, khususnya di semester I 2024. Adapun yang mempengaruhinya dari efek Pemilu dan dari global seputaran kapan pemangkasan suku bunga The Fed dilakukan.

Selain itu juga dari potensi adanya perlambatan ekonomi, apakah akan soft landing atau justru akan hard landing. Kemudian faktor geopolitik yang masih belum stabil. "Positifnya kami baru akan melihat di paruh kedua 2024, sehingga secara umum pasar saham hanya akan tumbuh tipis di tahun depan," sebutnya.

Fajar memproyeksikan return reksadana saham di 2024 berkisar 4% hingga 5%. "Sebaiknya diminimalkan [alokasi portofolio reksadana saham] dan lebih banyak alokasi ke pendapatan tetap," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×