Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) menganggarkan belanja modal 2012 sebesar Rp 1,5 triliun. Sebagian besar dana capex ini akan berasal dari pre sales juga kas internal perusahaan.
"Nah sekitar 20%-25% baru berasal dari pinjaman perbankan lokal seperti BCA, bank Bukopin, dan beberapa yang lain," kata Sekretaris Perusahaan DILD Theresia Rustandi dalam paparan publik di Jakarta, Selasa (26/6). Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan beberapa proyeknya seperti 1Park, Aeropolis, South Quarter, Serenia Hills, dan beberapa proyek lainnya.
Selain itu, capex yang dianggarkan kali ini juga digunakan untuk mencari tambahan lahan untuk kawasan industrial Ngoro Industrial Park (NIP 2). "Selama dua tahun, kami menargetkan dapat menambah sekitar 150 hektare dimulai dari tahun ini," tambah Direktur DILD Archied Noto Pradono di tempat yang sama.
Sekarang ini, luas lahan di NIP 2 mencapai 225 hektare. Di mana 50% diantaranya sudah terjual. Mayoritas pembelinya adalah perusahaan asing yang ingin membangun pabrik di Indonesia. Harga rata-rata untuk di NIP mencapai Rp 550.000-600.000 per meter persegi.
Dengan semakin berkembangnya kawasan industri di kawasan Jawa Timur, membuat perusahaan pun tengah menjajaki untuk mencari kawasan industri baru. "Kami memang tengah menjajaki untuk membuka kawasan industri baru. Tapi yang dilirik masih di Jawa Timur," tambah Theresia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News