Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen keramik PT Intikeramik Alamasri Tbk (IKAI) mulai merambah sektor properti khususnya perhotelan.
"Pasca aksi korporasi, perseroan langsung terlibat dalam pengembangan aset properti dari beberapa perusahaan perhotelan," ujar Yohas Raffli, Direktur Utama IKAI dalam paparan publik perseroan di BEI, Senin (5/3).
Perusahaan perhotelan tersebut ialah PT Mahkota Artha Mas (MAM), PT Realindo Sapta Optima (RSO) dan PT Mahkota Properti Indo Medan (MPIM). Ketiga perusahaan akan melakukan aktivitas pembangunan hotel di Ubud, Bali dan Medan.
Sebelumnya, Setiawan Widjojo, Presiden Komisaris IKAI mengatakan pengembangan properti ini bakal didukung dengan penggunaan keramik IKAI sendiri. "Jadi bisa saling mendukung, yang mana aset (hotel) ini harus menggunakan produk keramik kami," urainya.
Beberapa hotel sudah mulai dalam tahap pembangunan. Untuk hotel yang dikelola MAM di Ubud, Bali direncanakan mulai pembangunan semester II-2018.
Untuk itu, perseroan mematok pendapatan bersih yang cukup besar di tahun ini, yakni Rp 140 miliar. "Sedangkan di tahun 2019 nanti kami harapkan bisa Rp 180 miliar," kata Yohas.
Sementara dari sisi laba bersih, Yohas menyebutkan, perseroan cukup percaya diri memperoleh Rp 24 miliar di tahun ini. Sedangkan untuk 2019 dimana beberapa hotel kemungkinan beroperasi, laba bersih dipatok Rp 36 miliar.
Apakah IKAI berpindah core bussiness? Manajemen tidak mampu menerangkannya lebih lanjut. "Baik keramik maupun hotel sama-sama didorong. Namun, kalau nanti ada penambahan aset pastinya untuk lini properti," kata Setiawan.
Mengintip laporan keuangan perseroan untuk tahun 2017, pendapatan perusahaan ini merosot 98% dari Rp 83 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp 13 miliar di 2017. IKAI masih mencatat kerugian senilai Rp 52 miliar di tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News