Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) mengincar pendapatan bisa menembus Rp 259,84 miliar pada 2024. Nilai itu meningkat 18,51% dari target pada 2023.
Direktur Utama Intikeramik Alamasri Industri Yohas Raffli menyampaikan pihaknya menargetkan pendapatan IKAI bisa mencapai Rp 219,25 miliar hingga tutup 2023.
Menilik laporan keuangan per 30 September 2023, pendapatan IKAI mencapai Rp 164,50 miliar. Ini turun 4,10% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 171,54 miliar. Kendati begitu, IKAI mampu laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,21 miliar. Capaian tersebut berbalik dari rugi bersih sebesar Rp 38,18 miliar.
"Untuk tahun depan pendapatan ditargetkan Rp 259 miliar dengan posisi bottom line sebesar Rp 7,47 miliar," jelas Yohas beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) Optimis Target Pertumbuhan Double Digit Tahun Ini Tercapai
Dia bilang segmen manufaktur masih akan menjadi motor penggerak utama pendapatan IKAI lewat entitas usahanya, PT Internusa Keramik Alamasri.
Sejalan dengan itu, IKAI akan terus meningkatkan kapasitas produk keramik dengan merek dagang Essenza. Per kuartal III-2023, total produk keramik IKAI mencapai 1,07 juta m2.
"Kami sudah punya roadmap untuk menambah kapasitas segmen manufaktur secara organik dan anorganik hingga 2025," kata Yohas.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi saja, IKAI telah menyiapkan anggaran investasi sebesar Rp 40 miliar. Peningkatan ini ditargetkan rampung pada kuartal III-2025.
Khusus 2024, IKAI juga telah menyiapkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex). Yohan menjelaskan capex akan dibagi menjadi sesuai dengan lini usaha. Untuk segmen manufaktur, IKAI menyiapkan capex sebesar Rp 3 miliar. Anggaran itu umumnya akan digunakan untuk pemeliharaan mesin-mesin yang ada.
Selain bergelut di industri keramik, IKAI merupakan induk perusahaan dari PT Hotel Properti Internasional (HPI) yang dan PT Saka Mitra Sejati (SMS).
"Kalau bisnis hotel kami akan melakukan peremajaan fasilitas hingga peningkatan fasilitas hotel dengan capex di angka Rp 5 miliar," jelas Yohas.
Baca Juga: Saranacentral Bajatama (BAJA) Susun Strategi Perbaiki Kinerja Tahun Depan
Adapun HPI memiliki aset Swissbel Hotel Bogor. Sementara SMS memiliki aset Hotel Swiss-belinn Gajah Mada Medan dan Hotel Saka.
Ke depannya, lanjut Yohas, segmen properti IKAI akan membangun cabin dan restoran di Bali pada 2024. Kemudian hotel akan dibangun pada 2025.
"Dengan penambahan portofolio ini akan menambah kontribusi pendapatan yang akan dimulai pada 2025," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News