Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mulai melirik potensi pasar furnitur Indonesia. Sebab, pertumbuhan kelas menengah atas mengerek daya beli di sektor furnitur.
Direktur Keuangan Integra Indocabinet Wang Sutrisna mengatakan tren furnitur mulai mengarah layaknya tren fesyen. Prospek bisnis ini tak disia-siakan oleh WOOD dengan menambah gerai ritel baru di kota Surabaya.
"Di Surabaya rencananya akan buka di mal, targetnya akhir tahun ini," ujar Wang kepada Kontan.co.id, Kamis (31/5).
Sedianya tahun ini Integra Indocabinet juga mengincar pasar Jakarta. Namun hingga saat ini mal yang jadi incaran belum punya tempat kosong. Maklum, untuk membuka satu gerai, setidaknya WOOD membutuhkan area seluas 300 hingga 500 meter.
Wang mengungkapkan, mal jadi pilihan WOOD sebagai wilayah ekspansinya karena tingkat kunjungan lebih tinggi daripada gerai di luar mal. Soalnya, saat ini persaingan ritel furnitur modern terbilang sengit. "Eksposur di luar mal kami rasa berat, makanya kami memilih di mal," ungkap Wang.
Makanya, tak sembarang mal yang masuk dalam kategori target lokasi ekspansi. Di wilayah Jakarta, Wang bilang Integra mengincar daerah selatan di bilangan Pondok Indah.
Sedangkan untuk wilayah barat, emiten yang berbasis di Surabaya ini menargetkan bisa menempati salah satu mal terbesar di daerah Serpong, Tangerang Selatan.
Saat ini, kontribusi pasar ritel terhadap pendapatan WOOD masih 2%. Targetnya, dengan membuka lebih banyak gerai offline, WOOD dapat mendulang kenaikan kontribusi paling tidak menjadi 5%.
Catatan saja, tahun lalu Integra Indocabinet membukukan kenaikan laba bersih 23,34% yoy menjadi Rp 173,53 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
