kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Integra Indocabinet akan membangun pabrik tirai kayu di Sidoarjo


Senin, 09 Juli 2018 / 13:58 WIB
Integra Indocabinet akan membangun pabrik tirai kayu di Sidoarjo
ILUSTRASI. INTEGRA INDOCABINET


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk menyiapkan pembangunan pabrik wooden blind atau tirai kayu di Sidoarjo, Jawa Timur. Target konstruksi dimulainya pembangunan pabrik tersebut pada kuartal keempat tahun ini.

Pabrik tirai kayu milik perusahaan itu akan menempati lahan seluas 2 hektare (ha) hingga 3 ha. "Tanahnya sudah kami bebaskan setelah mendapat dana IPO (initial public offering) beberapa waktu lalu," kata Wang Sutrisno, Direktur Keuangan PT Integra Indocabinet Tbk kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Pada Juni tahun lalu, Integra Indocabinet melepas 20% saham ke publik. Perusahaan yang kini bertengger dengan kode emiten WOOD di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut mengumpulkan dana publik sebesar Rp 325 miliar.

Meski tak lagi perlu membeli tanah, Integra Indocabinet masih harus merogoh kocek untuk biaya pembangunan pabrik. Oleh karena itu, manajemen WOOD menyediakan dana investasi pembangunan sebesar Rp 100 miliar.

Target rampung pembangunan pabrik Sidoarjo adalah semester I-2019. Proses setelah itu adalah ujicoba produksi. Kalau semua proses berjalan mulus, Integra Indocabinet berencana memasarkan tirai kayu ke pasar mancanegara.

Sebelumnya, pada tahun lalu Integra Indocabinet menggelar ekspansi pabrik flooring dengan nilai investasi mencapai Rp 125 miliar. Tepat April 2018, pabrik tersebut mulai berproduksi.

Saat ini, Integra Indocabinet memiliki total kapasitas produksi sebesar 130.000 meter kubik produk building component. Sementara untuk produk furnitur, kapasitasnya 35.000 meter kubik.

Selain menambah pabrik, Integra Indocabinet rajin membeli lahan. Mereka sudah belanja sekitar 30 ha tanah di Sidoarjo. Manajemen perusahaan menjelaskan, sebenarnya proses pembelian tanah di daearah tersebut sudah berlangsung sejak tahun lalu. Proses baru rampung tahun ini karena mereka harus melalui sejumlah proses administrasi dan legalisasi.

Belanja lahan Integra Indocabinet bukan tanpa maksud. Mereka berharap, lima tahun ke depan tak perlu membeli lahan di Sidoarjo jika ingin memperluas kapasitas pabrik. "Karena harga tanah di daerah kami terus meningkat dan mumpung kami lagi ada dana setelah IPO kemarin," terang Wang.

Pasar baru

Tak heran kalau mayoritas alokasi dana belanja modal atau capital expenditure (capex) 2018 untuk membeli lahan. Adapun hingga Juli ini, mereka sudah membelanjakan Rp 285 miliar dari total anggaran capex Rp 300 miliar tahun ini.

Sambil memperkuat kemampuan produksi, Integra Indocabinet menggalakkan pemasaran produk. Ketimbang menunggu pesanan datang, mereka mulai memikirkan cara untuk menjemput bola. Misalnya saja dengan mengikuti pameran perdagangan dan menawarkan desain produk.

Integra Indocabinet pun berniat memperluas pasar ekspor. Target mereka mengerek penjualan ekspor 8%-10% tahun ini. "Bukan hanya pasar Amerika, ke depan kami ingin masuk ke pasar-pasar lain seperti ekspor ke Eropa yang juga lumayan. Misalnya Inggris, kemudian pasar Middle East juga lumayan bagus," harap Wang.

Selama ini, Amerika adalah pasar utama Integra Indocabinet. Tahun lalu, kontribusi penjualan ke Negeri Uwak Sam mencapai Rp 735,02 miliar atau sekitar 42,39% terhadap total penjualan senilai sekitar Rp 1,73 triliun.

Sementara secara keseluruhan, Integra Indocabinet membidik pertumbuhan penjualan 20%. Kalau dihitung, target pertumbuhan tersebut setara dengan penjualan sebesar Rp 2,08 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×