Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) optimistis prospek lini usaha baru di sektor perdagangan alat pengangkutan komersial akan tumbuh positif di tahun-tahun mendatang.
Sejak tahun lalu, IBFN mulai melakukan diversifikasi usaha dengan merambah bisnis rental alat berat dan jasa pengangkutan kayu di wilayah Kalimantan. Produk yang dipasarkan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan di sektor perkebunan, pertambangan, dan konstruksi.
Dengan harga kompetitif di kelasnya, produk ini diklaim telah mendapatkan penerimaan yang baik di pasar domestik.
Baca Juga: Intan Baru Prana (IBFN) Lepas Sebagian Besar Saham di Anak usaha
Direktur IBFN, Petrus Halim menyampaikan bahwa pertumbuhan kinerja IBFN tidak terlepas dari dukungan induk usaha yakni PT Intraco Penta Tbk (INTA). Menurutnya, INTA memiliki pengalaman lebih dari lima dekade di industri alat berat serta jaringan yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
“Kami mengandalkan beberapa keunggulan eksisting produk yang ditangani oleh IBFN dan juga INTA Grup dibandingkan keunggulan yang dimiliki oleh kompetitor di kelasnya. Kami pun akan tetap melihat perkembangan iklim dunia usaha dan berupaya mencari peluang-peluang usaha yang selaras dengan kompetensi bisnis perseroan serta grup usaha INTA,” kata Petrus saat publix expose, Selasa (17/12).
Pada Desember 2023, IBFN mulai mengembangkan usaha pengangkutan kayu di Site Sebulu, Samarinda, Kalimantan Timur. IBFN menginvestasikan 10 unit SINOTRUK untuk mendukung operasional di proyek ini. IBFN juga tengah menganalisis potensi pengembangan bisnis serupa di lokasi lain di luar Kalimantan.
Tidak hanya itu, pada Oktober 2024, IBFN merambah bisnis rental alat berat untuk proyek tambang di Sumatra. Dalam proyek ini, perusahaan mempekerjakan 12 karyawan di lokasi tambang.
Baca Juga: Intan Baru Prana (IBFN) Bentuk Anak Usaha di Bidang Penyewaan
Selain itu, Petrus menyadari sejumlah tantangan yang akan dihadapi pada 2025, seperti persaingan ketat dengan penyedia produk sejenis, kebutuhan untuk menjaga kualitas dan harga produk, serta meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Berdasarkan laporan kinerja keuangannya per kuartal III-2024, IBFN mencatatkan rugi bersih tahun berjalan mencapai Rp 77,89 miliar, naik 38,91% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 56,07 miliar.
Sementara itu, pendapatan bersih perusahaan tercatat mencapai Rp 2,95 miliar, naik tipis 2,23% dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,89 miliar.
Selanjutnya: KONEKIN Luncurkan Potret Inklusivitas:Bahas Jaminan Kesempatan Kerja bagi Disabilitas
Menarik Dibaca: Yogyakarta Hujan Ringan Mulai Sore, Pantau Prakiraan Cuaca Besok di DIY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News