kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

INTA gali pendapatan berulang dari bisnis setrum


Selasa, 12 September 2017 / 19:12 WIB
INTA gali pendapatan berulang dari bisnis setrum


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Perusahaan penyedia alat berat PT Intraco Penta Tbk (INTA) mencoba untuk menambah porsi pendapatan berulang (recurring income) dengan cara menancapkan diri ke bisnis baru yakni bisnis pembangkit listrik.

Paling tidak dua pembangkit listrik akan coba dioperasikan oleh INTA yakni di Bengkulu sebesar 2X100 mega watt dan juga di Batam 55 mega watt dengan kepemilikan sebesar 30%.

Pihak INTA mengatakan bahwa bisnis pembangkit listrik ini punya potensi untuk terus dikembangkan. Saat ini perusahaan tengah mengikuti beberapa tender terkait dengan pembangkit listrik. Selain itu, perusahaan ini juga punya potensi untuk berekspansi di pembangkit listrik eksisting INTA.

Saat ini recurring income INTA berkisar di angka 15%-20%. Dalam beberapa tahun mendatang INTA menargetkan pendapatan dari recurring income dapat mencapai 50%.

"Recurring income bisa dari kontrak di bisnis alat berat dan juga dari bisnis kelistrikan," kata Fred L. Manibong, Direktur Keuangan INTA di Balikpapan, Selasa (12/9).

Terkait dengan pembangkit listrik ini, manajemen perusahaan mengatakan bahwa pembangkit listrik di Batam sudah bisa berkontribusi untuk INTA dan kemungkinan akan dicatatkan di kuartal 3 ini.

Sementara itu, untuk pembangkit listrik di Bengkulu kemungkinan baru akan berkontribusi di tahun 2021 yang akan datang sehingga dapat menyokong pendapatan INTA dari sisi pendapatan berulang.

Meski dengan beberapa potensi kenaikan pendapatan ini, perusahaan masih tetap memasang target kenaikan pendapatan sebesar 20% yakni Rp 1,5 triliun hingga 1,6 triliun hingga akhir tahun mendatang. Perusahaan juga mengatakan bahwa INTA belum berencana merevisi target meski kinerja di tahun 2017 ini cukup baik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×