Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
“Prospek industri reksadana saya yakin ke depan akan lebih besar dari sekarang karena jika investor berinvestasi reksadana, investor secara tidak langsung akan belajar mengenai economic cycle.
Selain itu, reksadana juga menjadi one stop solution karena menyediakan seluruh produk untuk semua risk profile investor,” tambah Reza.
Baca Juga: Warren Buffett ungkap cara berinvestasi investor berkualitas tinggi
Terkait sentimen pada kuartal IV-2020, Reza mengatakan, pengumuman resesi ekonomi di berbagai negara, pemilu Amerika Serikat, serta perkembangan kasus Covid-19 dan vaksinnya, sudah terefleksikan terhadap volatilitas indeks dan market juga sudah price in.
Ia mencermati, sentimen terkait burden sharing dan independensi Bank Indonesia akan mewarnai kondisi pasar investasi.
“Dengan berbagai kondisi saat ini, buat saya, saat ini merupakan waktu yang baik untuk masuk di efek pasar uang 40%, efek hutang 40% dan saham 20% untuk booster,” pungkas Reza.
Selanjutnya: September, Reksadana Saham Anjlok Lagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News