kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Insight Investments Management fokus luncurkan reksadana berisiko rendah dan menengah


Selasa, 18 Agustus 2020 / 21:58 WIB
Insight Investments Management fokus luncurkan reksadana berisiko rendah dan menengah
ILUSTRASI. Insight Investment Manajement meluncurkan Reksadana Indeks Insight ETF FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, Kamis (11/6/2020).


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona menggeser fokus manajer investasi untuk meluncurkan aset yang berisiko di tahun ini. Penyesuaian perubahan tanggal peluncuran produk reksadana baru di tahun ini tidak bisa terhindarkan. 

Menurut Endang Triandini Indriasari, Head of Business Development dan Product PT Insight Investments Management, akibat pandemi, ada perubahan tanggal emisi pada produk reksadana baru yang akan meluncur di tahun ini. 

Baca Juga: IHSG menguat, reksadana saham jadi jawara di pekan lalu

Namun, Endang berharap produk reksadana baru racikan Insight Investment bisa tetap meluncur di tahun ini. 

Endang mengatakan penerbitan reksadana baru di Insight Investment hanya mengalami perubahan tanggal emisi untuk reksadana terproteksi. Namun ia mengharapkan emisi tetap di tahun ini. "Sampai saat ini Insight Investment masih memiliki permintaan akan reksadana terproteksi," kata Endang. 

"Rencananya tahun ini akan meluncurkan kurang lebih 20-30 produk," kata Endang. 

Untuk produk yang tetap meluncur di tahun ini, Endang fokus luncurkan pada produk yang memiliki risiko rendah hingga menengah, seperti reksadana pasar uang, terproteksi dan pendapatan tetap.  

Namun, tidak menutup kemungkinan akan tetap meluncurkan reksadana dengan risiko tinggi tetapi dikelola secara pasif seperti reksadana exchange traded fund (ETF). 

Di tahun depan jika pertumbuhan ekonomi membaik, Endang optimistis dalam menerbitkan produk reksadana baru. 

Baca Juga: Porsi meningkat, investor domestik kini kuasai pasar SBN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×