Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Insight Investment Management akan mulai menambah koleksi produk reksadananya. Rencananya, pada semester pertama tahun depan, Insight Investment akan menerbitkan reksadana saham.
"Awalnya kami berencana menerbitkan produk reksadana baru pada November. Namun mengingat kondisi ekonomi global banyak pengaruhi pergerakan pasar domestik, maka rencana tersebut kami urungkan. Insight masih melihat perkembangan pasar," jelas Toni Henry S, Direktur Utama Insight Investment Management kepada wartawan Kontan, Senin (10/10).
Kemungkinan, di triwulan pertama, proposal penerbitan reksadana saham baru tersebut sudah mulai diajukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Sehingga, sekitar Juni mendatang, Insight sudah siap melaunching produk reksadana sahamnya.
Dengan melihat perkembangan gejolak pasar terhadap tren harga saham, Toni mengindikasikan produk reksadana saham Insight bisa memberikan imbal hasil sekitar 15%-18%. Adapun target produk baru ini ditujukan untuk nasabah institusi dari dana pensiun, asuransi, maupun yayasan.
"Insight akan mempercayakan portofolio reksadana saham untuk saham-saham di LQ45 di semua sektor saham," kata Toni. Menurut Toni, saham-saham di LQ45 lebih terjamin, aman, dan volumenya banyak sehingga lebih likuid.
Sampai saat ini, Insight Investment Management memiliki tiga produk reksadana. Yakni Reksadana Haji yang nerupakan produk reksadana pendapatan tetap syariah, Reksadana Guru yang berbentuk reksadana campuran, serta Reksadana Energi Terbarukan yang berjenis reksadana pendapatan tetap konvensional.
Toni optimistis, dana kelolaan untuk produk reksadana Insight bisa naik lebih dari 100%. "Sampai September ini, dana kelolaan kami sudah naik 110% dari Rp 200 miliar pada tahun 2010 lalu," urai Toni. Sayangnya, Toni enggan menyebutkan angka riil untuk target pencapaian dana kelolaan tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News