Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) bersiap melebarkan sayap ke luar negeri. Perusahaan penyedia jasa sistem infrastruktur teknologi informasi itu memulai langkahnya dengan mengakuisisi sebuah perusahaan tekonologi informasi (TI) skala kecil dan menengah (UKM) di Singapura. Akuisisi ini akan selesai dalam enam bulan atau pada semester I-2010.
Sayang, Direktur INVS Rafli Ridwan belum mau mengatakan berapa nilai akuisisi ini. Ia hanya memberi ancar-ancar, dana pembelian perusahaan asal Negeri Singa itu bakal berasal dari kas internal. Sekadar catatan, hingga kuartal III-2009, kas INVS berjumlah Rp 9,05 miliar. "Jumlah kas kami cukup untuk akuisisi," jelas Rafli kepada KONTAN, kemarin.
Ia juga menegaskan, INVS berniat menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan tersebut. Saat ini, emiten itu masih dalam tahap negosiasi alot dengan pemilik perusahaan tadi. Soalnya, jumlah saham yang ingin mereka beli lebih besar ketimbang yang ditawarkan.
INVS menargetkan, hasil negosiasi sudah dapat dipublikasikan pada pekan kedua Desember mendatang. "Siapa perusahaannya, berapa harga dan jumlah saham yang kami dapatkan," jelasnya.
Jika sukses melakukan transaksi tersebut, perusahaan TI tadi akan akan menjadi jembatan INVS berekspansi. Tidak hanya ke Singapura, tapi, juga ke beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Selain akuisisi ke luar negeri, INVS juga bakal mengembangkan kepak sayap bisnis ke kawasan timur Indonesia. Di antaranya proyek pengembangan program 100 Desa Pintar dan proyek Palapa Ring tahap II.
Hingga akhir tahun, Rafli menargetkan penjualan Rp 92 miliar dan laba bersih Rp 14 miliar. Tahun depan INVS mematok penjualan Rp 140 miliar, dan laba bersih Rp 21 miliar. Sampai kuartal III-2009, INVS sukses meraup pendapatan INVS Rp 56 miliar dan laba bersih Rp 12 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News