Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) membukukan penjualan sebesar Rp 533,9 miliar pada kuartal III 2022. Jumlah ini tumbuh 15% dari Rp 464,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan penjualan tersebut sejalan dengan proyeksi Perseroan bahwa penjualan dapat tumbuh 15% tahun ini. INOV melihat pasar daur ulang plastik akan terus tumbuh seiring peningkatan permintaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan produk daur ulang.
Pertumbuhan pendapatan didorong oleh kenaikan volume penjualan RePSF, dimana produk RePSF masih menjadi growth catalyst di periode sembilan bulan dengan membukukan penjualan sebesar Rp 378,13 miliar.
Di samping itu, produk non-woven juga membukukan pertumbuhan dobel digit sebesar 11% YoY per periode 9M22. Produk RePSF dan non-woven memiliki fungsi yang serbaguna, menjadi core material untuk berbagai sektor industri.
Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) Rampungkan Kontruksi Pabrik Baru di Medan
Namun, terkait situasi makroekonomi global yang tidak menentu, terutama terkait volatilitas kurs dan kenaikan harga komoditas, biaya-biaya yang harus ditanggung perseroan meningkat lebih tinggi daripada peningkatan penjualan. Beban pokok penjualan meningkat sebesar 17%, sedangkan beban usaha naik sebesar 21%.
“Penjualan INOV sejauh ini berjalan sesuai dengan ekspektasi kami, bisa tumbuh 15%. Artinya, manajemen memiliki perhitungan yang tepat akan potensi pertumbuhan pasar,” jelas Direktur INOV, Victor Choi dalam keterangan resminya, Senin (5/12).
Meski pendapatan naik, INOV masih mencatatkan rugi tahun berjalan Rp 8,79 miliar. Sebelumnya INOV bukukan total rugi bersih sebesar Rp 25,6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News