kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inocycle (INOV) bukukan pertumbuhan 28% di kuartal III berkat bisnis sampah


Kamis, 31 Oktober 2019 / 15:12 WIB
Inocycle (INOV) bukukan pertumbuhan 28% di kuartal III berkat bisnis sampah
ILUSTRASI. Produk Inocycle ? Serat (Fiber) Produsen serat stapel buatan dari sampah botol plastik dan industri bukan tenunan (non-woven) PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV)


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) berhasil mencetak keuntungan pada Kuartal III 2019 dari bisnis produk daur ulang serat staple buatan/Recycle Polyester Staple Fiber (Re-PSF).

Total pendapatan perusahaan naik sebesar 28% yoy. Kenaikan pendapatan 28% yoy dari Rp297 miliar di Kuartal III 2018 menjadi Rp380 miliar di Kuartal III-2019 ditopang oleh kenaikan penjualan produk Re-PSF sebesar 36% yoy dari Rp220 miliar di Kuartal III 2018 menjadi Rp301 miliar di Kuartal III 2019.

Baca Juga: Prediksi konsumsi plastik meningkat, Inocycle Technology bangun pengolahan sampah

Adapun kontribusi terhadap pendapatan terbesar adalah dari produk Re-PSF 79,2%, kemudian disusul dengan produk bukan tenunan (non-woven) 15,6%, perabot rumah 4,8% dan lain-lain 0,4%. Aset naik 24% ytd dari Rp573 miliar di 2018 menjadi Rp712 miliar di Kuartal III 2019.

Kenaikan aset ditopang oleh aksi korporasi IPO yang dilakukan pada Juli 2019, yang berdampak positif bagi perusahaan.

Sementara laba bersih naik 425% yoy dari Rp4,6 miliar di Kuartal III 2018 menjadi Rp24,4 miliar di Kuartal III 2019. Kenaikan ini ditopang oleh penurunan beban lain-lain sebesar 98% yoy dan pemulihan laba dari aktivitas investasi pada entitas asosiasi.

Direktur Utama INOV Jaehyuk Choi mengatakan, kenaikan pendapatan ditopang oleh usaha INOV untuk terus memasarkan produk Re-PSF meskipun kondisi ekonomi global tengah melambat.

Baca Juga: Harga INOV, saham pemulung botol plastik, naik 8,47% (27/8)

“Ke depannya kami akan fokus pada penambahan kapasitas produksi untuk mengantisipasi kenaikan permintaan ini. Kami akan membangun tempat pencucian sampah botol plastik (washing facility) pada beberapa kota di Indonesia. Saat ini kami sedang melihat peluang untuk penambahan washing facility di Lampung,” jelas Choi, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Kamis (31/10).

Ia melanjutkan, pembangunan washing facility diharapkan dapat meningkatkan proses supply chain dan mengurangi biaya logistik perusahaan, sehingga kebutuhan bahan baku yang meningkat dapat dikelola dengan lebih efisien.

Produk Re-PSF sendiri dapat digunakan untuk berbagai macam bahan baku, seperti pembuatan jaket, sepatu, bantal, interior otomotif, sampai boneka.

Pangsa pasar INOV di Indonesia adalah 25%, yang mana hampir 50% dari produksi INOV dieskpor ke beberapa perusahaan besar di luar negeri.

Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) Segera Membangun Tiga Pabrik Anyar

Choi mengatakan bahwa saat ini banyak perusahaan yang mulai beralih dari produk virgin PSF (produk derivatif dengan bahan dasar minyak mentah) menjadi Re-PSF (berbahan baku daur ulang sampah botol plastik) karena selain harganya yang lebih murah, kualitas yang tidak jauh berbeda, dan ada tujuan untuk pelestarian lingkungan di sana.

Choi menambahkan bahwa walaupun produknya adalah produk daur ulang, kualitasnya adalah grade AAA (standar terbaik) yang menjadi salah satu keunggulan INOV dan menjadi daya tarik bagi banyak perusahaan. Dalam menetapkan standar tersebut, INOV tidak menggunakan pemutih (bleaching), namun kualitas produknya sangat jernih.

"Perusahaan-perusahaan pada skala global seperti Hollander memasok Re-PSF dari INOV. Sementara di Indonesia, INOV telah melayani beberapa merek mobil terkenal seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi dan Nissan untuk bahan baku seperti karpet mobil, dash panel, peredam kursi dan lainnya," pungkas Choi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×