Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) berhasil mencetak keuntungan pada Kuartal III 2019 dari bisnis produk daur ulang serat staple buatan/Recycle Polyester Staple Fiber (Re-PSF).
Total pendapatan perusahaan naik sebesar 28% yoy. Kenaikan pendapatan 28% yoy dari Rp297 miliar di Kuartal III 2018 menjadi Rp380 miliar di Kuartal III-2019 ditopang oleh kenaikan penjualan produk Re-PSF sebesar 36% yoy dari Rp220 miliar di Kuartal III 2018 menjadi Rp301 miliar di Kuartal III 2019.
Baca Juga: Prediksi konsumsi plastik meningkat, Inocycle Technology bangun pengolahan sampah
Adapun kontribusi terhadap pendapatan terbesar adalah dari produk Re-PSF 79,2%, kemudian disusul dengan produk bukan tenunan (non-woven) 15,6%, perabot rumah 4,8% dan lain-lain 0,4%. Aset naik 24% ytd dari Rp573 miliar di 2018 menjadi Rp712 miliar di Kuartal III 2019.
Kenaikan aset ditopang oleh aksi korporasi IPO yang dilakukan pada Juli 2019, yang berdampak positif bagi perusahaan.
Sementara laba bersih naik 425% yoy dari Rp4,6 miliar di Kuartal III 2018 menjadi Rp24,4 miliar di Kuartal III 2019. Kenaikan ini ditopang oleh penurunan beban lain-lain sebesar 98% yoy dan pemulihan laba dari aktivitas investasi pada entitas asosiasi.
Direktur Utama INOV Jaehyuk Choi mengatakan, kenaikan pendapatan ditopang oleh usaha INOV untuk terus memasarkan produk Re-PSF meskipun kondisi ekonomi global tengah melambat.
Baca Juga: Harga INOV, saham pemulung botol plastik, naik 8,47% (27/8)
“Ke depannya kami akan fokus pada penambahan kapasitas produksi untuk mengantisipasi kenaikan permintaan ini. Kami akan membangun tempat pencucian sampah botol plastik (washing facility) pada beberapa kota di Indonesia. Saat ini kami sedang melihat peluang untuk penambahan washing facility di Lampung,” jelas Choi, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Kamis (31/10).