kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inilah sentimen positif bagi IHSG sepekan


Senin, 18 September 2017 / 19:10 WIB
Inilah sentimen positif bagi IHSG sepekan


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) akan digelar lusa. Rapat ini akan menentukan arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) selanjutnya. The Fed akan menjabarkan pula kondisi ekonomi dan moneter di Amerika Serikat (AS).

Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai bahwa keputusan FOMC nanti tak berpengaruh signifikan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ia pun optimis The Fed tak akan menaikkan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) bulan ini. "Berdasarkan konsensus masih di bawah 50%. Kemungkinan The Fed tak naik bulan ini, walaupun inflasi US Agustus ini meningkat jadi 1,9%," ujar Riska, Senin (18/9).

Riska melihat bahwa fokus AS saat ini lebih ke stabilisasi ekonomi. Pelaku pasar menurut Riska masih menunggu kebijakan pemangkasan pajak. Selain itu, ketegangan geopolitik juga turut menjadi perhatian.

Berkaca pada kenaikan suku bunga The Fed Maret lalu, Riska biang IHSG tetap hijau. Karena itu, ia menilai kekhawatiran pasar terhadap suku bunga The Fed saat ini sudah tak lagi besar. Ditambah, saat ini pergerakan IHSG masih didorong oleh pergerakan pelaku pasar domestik. "Jadi capital outflow tidak begitu dikhawatirkan. Nilai tukar rupiah juga masih cukup stabil. Saya lihat fundamental masih cukup kuat," ujar Riska. 

Dari dalam negeri, Bank Indonesia juga akan menggelar rapat dewan gubernur. Riska optimistis, BI masih akan menahan suku bunga acuan di 4,5% pada bulan ini. Pasalnya, menurut Riska pemerintah saat ini masih fokus untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pelaku pasar tengah menantikan data penjualan mobil dan motor. “Ini harusnya sudah dirilis, tapi diundur terus. Kemungkinan besar di minggu ini,” ujar Riska.

Riska melihat indeks manufaktur Agustus lalu berada di atas level 50,6. Di bulan yang sama menurut catatan Riska Indonesia juga mengalami deflasi 0,06%. Surplus neraca perdagangan pun mencapai US$ 1,72 miliar. Dengan berbagai sentimen tersebut, Riska memprediksi, IHSG minggu ini akan bergerak dengan level support 5.822 dan resistance 5.910.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×