kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Inilah sektor jagoan pasar modal versi Stanchart


Jumat, 06 Oktober 2017 / 00:01 WIB
Inilah sektor jagoan pasar modal versi Stanchart


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek investasi di Indonesia tahun ini masih masih mengilap. Begitulah market outlook 2017 keluaran Standard Chartered Bank Indonesia menyebut, Kamis (5/10).

Aldian Taloputra, ekonom senior Standard Chartered Bank mengatakan, Indonesia masih menjadi salah satu tujuan investasi yang menarik. Membaiknya indikator makro ekonomi yang terlihat pada pemulihan pertumbuhan ekonomi, inflasi yang terkendali, menyempitnya defisit neraca berjalan, serta menariknya imbal hasil yang ditawarkan, masih mendorong tingginya minat asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Menurut catatan Standard Chartered, arus dana asing bersih tercatat US$ 9 miliar pada semester pertama, yang hampir sama dengan arus dana asing selama tahun 2016. "Sektor konstruksi, manufaktur, konsumsi akan menjadi sektor yang berkinerja baik tahun ini," kata Aldian, dalam presentasi market outlook Stanchart 2017, Kamis (5/10).

Dia menambahkan, tren perbaikan harga komoditas masih akan berlanjut meski harga tidak kembali ke level tertinggi. "Ini akan berpengaruh positif bagi Indonesia yang sebagian besar ekonominya masih didukung oleh sektor komoditas," ujar Aldian.

Sekadar mengingatkan, investor asing gencar masuk ke pasar saham pada semester satu lalu. Baru pada semester kedua ini, dana asing mulai mencatatkan penjualan bersih. Hingga hari ini, penjualan bersih asing mencapai Rp 13,28 triliun di Bursa Efek Indonesia.

Sedangkan pada surat utang negara (SUN), investor asing masih menambah koleksi SUN. Per 4 Oktober, kepemilikan asing pada SUN dan sukuk negara mencapai Rp 810,58 triliun. Angka ini mencapai 39,60% dari total SUN yang dapat diperdagangkan.

Porsi kepemilikan asing ini meningkat dari 37,82% pada 23 Januari 2017. Ketika itu, asing menggenggam Rp 683,06 triliun SUN dan sukuk negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×