kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah sederet emiten calon pembagi dividen


Rabu, 12 April 2017 / 11:16 WIB
Inilah sederet emiten calon pembagi dividen


Reporter: Dityasa H Forddanta, Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perhelatan bagi-bagi dividen tahun 2016 masih berlanjut. Masih ada beberapa emiten yang punya agenda pembagian dividen. Di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

BBCA akan membagi dividen Rp 130 per saham. Cum date dividen BBCA pada 13 April. JPFA akan membagikan dividen Rp 50 per saham dengan cum date 12 April. Bila dihitung menggunakan harga penutupan kemarin, yield dividen keduanya masing-masing 0,74% dan 3,06%.

Dua emiten grup Astra, yakni ACST dan AALI, akan membagi dividen masing-masing Rp 39 per saham dan Rp 469 per saham. Yield dividen ACST sekitar 1,34% dan AALI 3,23%.

AALI hanya akan membagikan dividen final Rp 370 per saham pada 12 Mei 2017. Emiten CPO ini telah membayar dividen interim Rp 99 pada 17 Oktober 2016. "Kami akan membagikan dividen sebesar Rp 900 miliar, atau sekitar 45% dari laba bersih perusahaan," kata Widya Wiryawan, Komisaris AALI, Selasa (11/4).

Total pembagian dividen AALI ini mencapai 45% dari laba tahun lalu. AALI mematok payout ratio jumbo lantaran laba AALI moncer. Laba bersih AALI melonjak 224% menjadi Rp 2,01 triliun dari sebelumnya Rp 619,11 miliar.

Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas, menuturkan, setidaknya akan ada dua hal yang dilirik oleh investor yang mengincar dividen, yakni yield dividen dan harga saham. "Seperti BBCA, sahamnya menarik, tapi karena dividen yield lebih murah, maka tidak akan banyak masuk," kata Reza kepada KONTAN, Selasa (11/4).

Reza menyebut, kebanyakan investor menilai jika dividen yield emiten sebesar 2% maka layak dipertimbangkan untuk dibeli. Investor melihat apresiasi harga saham terjadi karena biasanya harga saham akan naik sebelum cum date hingga ex cum date.

Bagi trader, Reza merekomendasikan membeli JPFA. Selain karena memiliki gain yang tinggi, harga saham JPFA masih lebih rendah dibandingkan dengan emiten-emiten pembagi dividen lain.

Alfred Nainggolan, analis Koneksi Kapital, mengatakan, salah satu alasan emiten membagi dividen adalah arus kas yang baik. Alfred menambahkan, akan ada dua jenis investor yang akan memasuki pasar jelang pembagian dividen, yakni investor yang ingin menikmati kenaikan jual sebelum cum dividen dan juga investor yang punya keinginan untuk menikmati dividen. "Dengan biaya transaksi 0,7% dan dengan jangka waktu di bawah satu bulan, maka JPFA dan AALI layak untuk dipertimbangkan," kata Alfred Nainggolan kepada KONTAN, Selasa (11/4).

Meski demikian, baik Reza maupun Alfred sama-sama sepakat bahwa momen bagi-bagi dividen ini tidak akan punya pengaruh besar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). "Kecuali kalau akan dibelikan saham lagi untuk menambah portofolio investor," imbuh Alfred.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, menambahkan, pasar dibagi menjadi dua kelompok, yakni investor yang lebih menginginkan capital gain dan investor yang memilih untuk memperoleh dividen. "Untuk JPFA dan AALI yield 3% dan 3,2% cukup besar," jelas Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×