kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.929   -54,00   -0,34%
  • IDX 7.291   -23,37   -0,32%
  • KOMPAS100 1.117   -4,54   -0,41%
  • LQ45 885   -6,84   -0,77%
  • ISSI 224   0,62   0,28%
  • IDX30 454   -4,21   -0,92%
  • IDXHIDIV20 548   -5,48   -0,99%
  • IDX80 128   -0,56   -0,44%
  • IDXV30 137   -0,32   -0,23%
  • IDXQ30 151   -1,66   -1,09%

Inilah saham-saham emiten baja yang mulai bisa dilirik


Minggu, 11 November 2018 / 17:21 WIB
Inilah saham-saham emiten baja yang mulai bisa dilirik
ILUSTRASI. Peresmian Pabrik Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS)


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah dan kebijakan pemerintah untuk menggunakan baja buatan lokal menjadi sentimen yang positif bagi emiten-emiten baja.

Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menyatakan, kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menggunakan baja di dalam proyek-proyek infrastruktur tentu dapat berdampak positif bagi perkembangan industri baja tanah air ke depannya. "Hal ini sudah terbukti dari proyek jalan tol Cikampek yg telah menggunakan baja produksi Krakatau Steel (KRAS) yang dianggap lebih efisien daripada penggunaan beton," ujarnya, Jumat (9/11).

Robertus bilang ke depan agar lebih menghidupkan industri baja dalam negeri, maka pemerintah perlu mengurangi masuknya baja impor, dan memberikan insentif yang lebih besar lagi bagi para pelaku industri baja tanah air. "Misalnya pemberlakuan tarif listrik dan harga batubara khusus, mengingat kedua sumber energi ini sangat diperlukan di dalam proses manufaktur produk baja," tandasnya.

Sementara analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, hal yang patut dicermati terkait prospek emiten baja ke depannya adalah stabilitas penguatan pupiah. "Kalau hanya sementara maka penguatan kali ini tidak akan banyak membantu kinerja emiten-emiten tersebut terutama kepada biaya-biaya operasional maupun biaya bahan baku yang masih diekspor dari luar," kata Reza.

Akan tetapi, ia melihat kinerja emiten-emiten tersebut hingga akhir tahun diharapkan masih terjaga seiring membaiknya peningkatan permintaan logam baja untuk industri pengolahan.

Sementara soal rekomendasi saham dan target harga untuk emiten baja, Reza memprediksi akan mengalami penguatan tipis di jangka pendek. "Naiknya sekitar 5% hingga 6%. Kalau untuk jangka panjang mesti dicek dulu sentimen dari global trutama pergerakan harga logam baja," imbuhnya.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan secara teknikal saham-saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) boleh dikoleksi. "KRAS bisa akumulasi beli dengan target harga pada jangka panjang di level Rp 755 per saham. Sedangkan, ISSP bisa akumulasi beli dengan target harga pada jangka panjang di level 147 per saham," ungkapnya.

Sementara untuk saham PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) dan PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG), ia bilang masih downtrend.
Lalu untuk saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST), Nafan bilang sudah mulai sideways dari sebelumnya downtrend, tapi masih harus wait and see.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×