kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inilah ringkasan berita bursa saham hari ini


Kamis, 23 Oktober 2014 / 04:27 WIB
Inilah ringkasan berita bursa saham hari ini
ILUSTRASI. produk kosmetika buatan PT Mandom Indonesia, Tbk. /Pho.Daniel/05/01/2006/KONTAN/difile oleh Daniel


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Kami menyuguhkan sejumlah berita di halaman bursa saham Harian KONTAN edisi Kamis 23 Oktober 2014, sebagai berikut.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) masih akan menambah gerai baru di tahun depan. Perseroan ini berencana membuka 1.000-1.200 gerai Alfamart baru, termasuk beberapa pusat distribusi.

Tomin Widian, Direktur dan Sekretaris Perusahaan AMRT, mengatakan, untuk ekspansi itu, manajemen menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1,8 triliun hingga Rp 2 triliun.

Jumlah dana itu tak jauh berbeda dari belanja modal tahun ini karena AMRT tak bisa terlalu ekspansif membuka gerai. "Persaingan semakin ketat sehingga kami ekspansi stabil saja," ujar dia di Tangerang, Rabu (22/10).

Alfamart tetap akan berekspansi di dalam dan luar Jawa. Tomin bilang, sumber belanja modal itu berasal dari kas internal dan sebagian pinjaman bank. Biasanya, setiap gerai membutuhkan dana Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar dan setiap pusat distribusi membutuhkan dana Rp 60 miliar.

Hingga Juni 2014, AMRT sudah membuka 630 gerai Alfamart yang menelan dana investasi senilai Rp 900 miliar. Dengan tambahan 1.200 gerai, hingga akhir 2014, AMRT akan mengoperasikan 9.757 gerai. Dus, di tahun depan, total gerai AMRT diharapkan mencapai 10.957 gerai.

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)

Bisnis properti memang tengah melambat. Namun, hal itu tak lantas menyurutkan ekspansi PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

Tahun depan, APLN berniat membangun apartemen bersegmentasi menengah ke bawah. Nilai investasi secara total mencapai Rp 2,7 triliun. Investasi itu sudah termasuk konstruksi yang diperkirakan menelan dana Rp 2,4 triliun. Apartemen tersebut akan memiliki enam menara. "Perkiraan kasar, investasi per menara senilai Rp 400 miliar," ungkap Wibisono, Investor Relation APLN, kepada KONTAN, Rabu (22/10).

Kelak, APLN akan membangun kompleks apartemennya di atas lahan seluas 9,5 hektare. Apartemen tersebut berlokasi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur.

Untuk akuisisi lahan, sebelumnya manajemen APLN telah mengeluarkan dana senilai Rp 305 miliar. Ini merupakan bagian dari pencaplokan 85% PT Graha Cipta Kharisma (GCK) pada Agustus Lalu. Jadi, lahan seluas 9,5 ha yang akan dibangun apartemen ini adalah lahan milik GCK.

Wibisono menyebutkan, APLN mengembangkan apartemen di Klender karena tak ada pesaing di daerah tersebut. Kemudian, infrastruktur di sekitar lahan itu pun sudah cukup bagus karena dekat dengan shelter TransJakarta dan stasiun kereta api.

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mulai membangun pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik Tuban I hingga Tuban IV. Total nilai investasi pembangkit yang memanfaatkan tenaga gas buang ini mencapai Rp 638 miliar.

Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto mengemukakan, perusahaan yang dipimpinnya menggandeng JFE Engineering asal Jepang untuk menggarap proyek dengan teknologi waste heat recovery power generation (WHRPG) ini.

WHRPG merupakan teknologi pembangkit listrik yang memanfaatkan gas buang operasional pabrik untuk menghasilkan tenaga panas. Ini berbeda dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar.

Adapun, kapasitas pembangkit WHRPG tersebut sebesar 30,6 megawatt (MW). "Proyek pembangkit WHRPG ini akan dikerjakan selama 26 bulan, mulai Oktober 2014," ujar Dwi, dalam pernyataan resminya, Rabu (22/10).

Manajemen SMGR menargetkan, pembangkit listrik ini sudah bisa beroperasi pada akhir semester kedua 2016. Apabila pembangkit WHRPG ini sudah beroperasi, menurut Dwi, maka perseroan ini bisa mengurangi penggunaan listrik yang disuplai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 152 kilo watt hour (kWh) per tahun.

Kapasitas penggunaan itu berpotensi menghemat biaya listrik sekitar Rp 120 miliar per tahun. Tenaga listrik yang dihasilkan WHRPG ini setara dengan sepertiga dari konsumsi listrik empat pabrik SMGR di Tuban, yang total mencapai 140 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×