Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) mencatatkan kinerja yang kurang gemilang sepanjang tahun 2013 lalu. Laba SMCB turun hampir 30% menjadi Rp 952,11 miliar.
Terkait hal tersebut, analis menurunkan rekomendasinya atas saham produsen semen ini. "Rekomendasi reduce atas saham SMCB, namun target harganya dirubah jadi. Rp 2.050 per saham dari sebelumnya Rp 1.800 per saham," kata Salman Fajari Alamsyah, analis Bahana Securities dalam risetnya, (28/2).
Sebenarnya, top line SMCB naik 7,4% dari Rp 9,01 triliun menjadi Rp 9,68 triliun. Namun, marjin emiten ini tergerus lantaran lonjakan rugi kurs yang cukup signifikan, menjadi Rp 184,78 miliar dari sebelumnya Rp 4,77 miliar.
Tekanan seperti ini juga diperkirakan masih akan membayangi bisnis SMCB sepanjang tahun ini. Tekanan tersebut bisa sedikit dinetralisir oleh peningkatan kapasitas produksi SMCB di Tuban menjadi 1,7 juta ton mulai semester I tahun ini.
Sayangnya, permintaan semen tahun ini juga diprediksi akan menurun. Biaya operasional seperti tarif listrik juga dipastikan meningkat. Belum lagi, harga bahan baku yang meningkat tahun ini, sehingga pada akhirnya semakin menekan marjin SMCB untuk tahun ini.
Catatan saja, saham SMCB saat ini naik 45 poin ke level Rp 2.445 per saham. Sementara, target harga Rp 2.050 mencerminkan price eaening ratio sebesar 15 kali. "Tidak berbeda jauh dengan P/E saham SMGR dan INTP masing-masing 14,6 kali dan 14,5 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News