Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Tahun lalu, bisnis PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) tak sekokoh tahun sebelumnya. Volume penjualan semen SMCB sepanjang tahun 2013 tercatat sebanyak 8,43 juta ton atau turun 1,8% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 8,58 juta ton.
Data Asosiasi Semen Indonesia menunjukkan, penjualan domestik SMCB turun 1,4% year on year (yoy) di 2013. Hal ini karena penjualan semen SMCB di luar pulau Jawa hanya sebanyak 2,28 juta ton atau turun 8,4%. Padahal, penjualan semen di Jawa masih tumbuh tipis 1,4% menjadi 6,14 juta ton. Alhasil, SMCB hanya meraih pangsa pasar semen domestik sebesar 14,5%. Pangsa pasar ini turun dari tahun 2012 yang sebesar 15,6%.
Pada 2012, SMCB mendapat kontribusi tambahan dari penjualan ekspor sebesar 31.732 ton. Namun di tahun 2013, tidak ada kontribusi dari ekspor. SMCB memang tidak bisa berbuat banyak lantaran kapasitas pabriknya sudah hampir maksimal.
Analis Credit Suisse, Ella Nusantoro melihat, kapasitas pabrik SMCB menjadi halangan untuk menggenjot pangsa pasar. "Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, penjualan SMCB turun karena memang kapasitasnya yang penuh," jelasnya Ella dalam risetnya, baru-baru ini.
SMCB sendiri berusaha mempertahankan margin laba dengan melakukan efisiensi penghematan energi. Soalnya, naiknya upah buruh dan depresiasi rupiah membuat SMCB harus mengetatkan ikat pinggang. Perseroan pun terpaksa menaikkan harga jual untuk merespon kenaikan biaya.
Direktur Komersial SMCB, Jan Kunigk pernah mengatakan, saat ini, perseroan ini sudah mulai mengoperasikan fasilitas penggilingan semen Tuban I di Jawa Timur.
Beroperasinya pabrik Tuban I tersebut, SMCB harapkan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan di Jawa Timur dan pasar di luar Jawa serta mampu menjamin ketersediaan pasokan barang. "Kami menargetkan peningkatan pangsa pasar untuk area-area tersebut” ujar dia.
Tambahan kapasitas pabrik itu diharapkan mampu memperbaiki kinerja SMCB di tahun ini. Selain itu, penambahan kapasitas dapat menjaga pangsa pasar semen di tengah persaingan dengan pemimpin pasar yaitu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
Analis Bahana Securities, Teguh Hartanto memproyeksikan, pendapatan SMCB tahun ini bisa mencapai Rp 10,1 triliun, naik dari estimasi 2013 sebesar Rp 9,25 triliun. Sementara, laba bersih akan naik menjadi Rp 1,1 triliun dari proyeksi laba 2013 sebesar Rp 843 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News