kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Inilah lima rangkuman penting yang patut disimak


Jumat, 28 Februari 2014 / 07:07 WIB
Inilah lima rangkuman penting yang patut disimak
ILUSTRASI. Pengunjung memilih produk sepatu yang dijual pada sebuah gerai di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2022).?Kinerja penjualan eceran pada Mei? lalu diperkirakan tetap tumbuh positif. H (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Berikut adalah sejumlah isu penting yang dapat disimak pagi ini:

- Pidato Yellen

NEW YORK. Pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen pada Kamis (27/2) kemarin memberikan testimoninya di hadapan Senat AS. Dia mengatakan, musim dingin yang tengah berlangsung saat ini kemungkinan akan berdampak pada data ekonomi. Itu sebabnya, kebijakan moneter yang akomodatif tetap harus dijalankan untuk beberapa waktu ke depan.

"Sejak testimoni di hadapan Kongres, sejumlah data yang dirilis menunjukkan adanya perlambatan laju dari prediksi para ekonom. Sebagian dari perlambatan itu kemungkinan dipicu oleh kondisi cuaca. Namun, untuk saat ini, sulit memprediksi seberapa besar dampaknya," jelas Yellen di hadapan Komite Senat Perbankan.

Pernyataan Yellen cukup beralasan. Pada Kamis kemarin, misalnya, Departemen Tenaga Kerja AS merilis data yang menunjukkan terjadinya peningkatan di luar prediksi pengajuan klaim pengangguran pada pekan lalu.

Dia juga mengakui, kebijakan moneter yang ketat juga turut menyeret perekonomian. "Memang, beberapa waktu belakangan, tekanan terhadap ekonomi sudah jauh berkurang. Namun, ancaman masih ada," imbuhnya.

- Obligasi korporasi beri kupon tinggi

Satu lagi obligasi korporasi bakal meramaikan pasar. Kali ini, PT Federal International Finance (FIF) yang akan merilis obligasi dengan tawaran kupon yang cukup tinggi, hingga 10,5% per tahun.

Anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII) ini bakal menerbitkan obligasi senilai Rp 1,55 triliun melalui skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahap III. Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri. Pertama, obligasi seri A akan terbit senilai sekitar Rp 805 miliar dengan tenor satu tahun.

Instrumen yang akan jatuh tempo 24 Maret 2015 ini memberikan kupon 9,6% per tahun. Kupon tersebut lebih tinggi ketimbang kupon obligasi FIF sebelumnya bertenor sama, yang terbit awal 2013 silam. Surat utang itu memberi kupon 6,75% per tahun.

Kedua, obligasi FIF seri B bertenor tiga tahun bakal memberikan kupon 10,5% per tahun. Obligasi ini akan diterbitkan senilai Rp 745 miliar dan akan jatuh tempo 14 Maret 2017.

Kupon yang diberikan juga lebih tinggi ketimbang penerbitan sebelumnya yang sebesar 7,75%. "Seiring tren kenaikan yield surat utang negara (SUN), kupon obligasi FIF menjadi lebih tinggi ketimbang penerbitan tahap II," ujar Fixed Income Analyst BNI Securities, I Made Adi Saputra, Kamis (27/2).

- Posisi rupiah

Nilai tukar rupiah terkoreksi tipis. Kemarin, pasangan USD/IDR di pasar spot di level 11.667, naik sekitar 0,17% dari hari sebelumnya. Kurs tengah Bank Indonesia (BI), juga menunjukkan rupiah terkikis 0,05% menjadi 11.675.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, koreksi mata uang rupiah terhadap dollar AS tersebut cuma sebatas faktor teknikal setelah sebelumnya konsisten menguat selama sepekan.

Lagi pula, sentimen domestik yang bisa mengungkit rupiah masih minim. Kata Rully, saat ini pasar tengah wait and see menunggu pengumuman inflasi bulan Februari 2014 dan data ekspor impor Indonesia bulan Januari 2014. “Jika data-data nanti bagus, rupiah akan terus menguat,” ujar Rully.

Hari ini, pergerakan rupiah bakal lebih dipengaruhi sejumlah faktor eksternal khususnya dari Amerika Serikat (AS). Analis PT Monex Investindo Futures, Daru Wibisono memprediksi, rupiah berpotensi menguat, hari ini. Data makro ekonomi Indonesia yang bagus akan menopang penguatan rupiah di kisaran 11.600-11.700.

Sedangkan, Rully memperkirakan, rupiah akan bergerak di rentang 11.600-11.750, hari ini.

- Posisi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatat penguatan pada Kamis (27/2). IHSG ditutup menguat 0,80% pada level 4.568,94.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan bursa Asia. Terlihat dari indeks MSCI Asia Pacific yang justru melemah 0,1% menuju level 137,79.

Analis Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf menilai, IHSG mengalami teknikal reborn. Terlihat dari candlestick yang membentuk bullish. Potensi reborn, menurut Alwi masih bisa berlanjut.

- Posisi Wall Street

Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup dengan lompatan. Kondisi itu mendorong bursa acuan Negeri Paman Sam kembali mencetak level rekor.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 naik 0,5% menjadi 1.854,29. Ini merupakan rekor baru indeks S&P 500. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,5% menjadi 16.272,65. Transaksi tadi malam melibatkan 6 miliar saham. Angka ini setara dengan transaksi rata-rata tiga bulanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×