kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah jajaran saham dengan kenaikan tertinggi


Senin, 02 Oktober 2017 / 22:31 WIB
Inilah jajaran saham dengan kenaikan tertinggi


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun mencatatkan kenaikan sebesar 11,65%. Secara year to date (ytd), Senin (2/10), PT Wicaksana Overseas Intl Tbk (WICO) menjadi saham yang mencatatkan kenaikan harga saham tertinggi, yakni 620%. Pemberi return terendah ditempati oleh saham PT Polaris Investasma Tbk (PLAS) yakni -87,68%.

Jika dicermati, sepuluh saham yang memberi kenaikan return cukup tinggi sejak awal tahun, tak satupun yang masuk dalam daftar LQ45. Di jajaran saham LQ45, saham dengan return tertinggi adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan return 173,04% ytd. Pemberi return terendah adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yakni -42,22%.

Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai bahwa saham yang berada pada jajaran second liner dan third liner memang punya potensi lebih besar untuk mencatatkan kenaikan harga yang signifikan. Kapitalisasi pasar yang kecil dengan jumlah saham beredar yang tak terlalu banyak meringankan langkah saham lapis dua dan tiga untuk menanjak.

Selain kapitalisasi pasar, harga saham pun juga menentukan. Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido bilang, saham-saham dengan harga di bawah Rp 1.000 memiliki peluang lebih besar untuk mencatatkan return tinggi. “Perlu dilihat juga fundamentalnya serta aksi korporasi yang mereka lakukan,” tambah Kevin.

WICO misalnya, Riska mencatat kenaikan signifikan di harga saham emiten yang bergerak dalam sektor perdagangan ini di bulan April 2017. “Di kuartal I, WICO mencatatkan kinerja positif, karena itu bisa naik. Di kuartal II dia turun lagi sehingga harganya sideways dan sekarang stagnan,” ujar Riska.

Sehubungan dengan itu, sentimen pun jadi penentu naiknya harga saham. Hal ini juga tergambar pada top return di kelompok LQ45. Dalam hal ini, Riska menilai BRPT terdorong oleh rencana aksi korporasi dan juga angin segar dari anak perusahaanya yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Di awal tahun nanti, BRPT juga berencana mengakuisisI Star Energy yang tentunya membuat prospek jangka panjang perusahaan ini makin menjanjikan.

Begitu pula yang terjadi pada PGAS. Selain karena volume perdagangan yang rendah, Riska melihat perusahaan BUMN ini mencatat return minus karerena sentimen beban utang yang tinggi.

Meski demikian, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menilai, PGAS justru bagus dilirik untuk investasi jangka panjang. “Memang dia merugi ya, tetapi menarik karena termasuk salah satu perusahaan yang menangani hajat hidup orang banyak,” ujar William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×