kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah bisnis penopang kinerja Telkom selama 2017


Kamis, 15 Maret 2018 / 08:39 WIB
Inilah bisnis penopang kinerja Telkom selama 2017
ILUSTRASI. Target Pendapatan Telkom Indonesia (TLKM)


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2017, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berhasil membukukan kinerja yang cukup memuaskan. Pendapatan usaha sebesar Rp 128,3 triliun atau tumbuh sebesar 10,2% dibanding tahun 2016. Sedangkan EBITDA tumbuh 8,6% menjadi Rp 64,6 triliun dan laba bersih naik 14,4% menjadi Rp 22,1 triliun.

Dari sisi profitabilitas, margin laba bersih meningkat 0,6% menjadi 17,3%. Pertumbuhan pendapatan TLKM terutama dikontribusi oleh pendapatan dari segmen data, internet & IT Service yang tumbuh sebesar 28,7%. Segmen ini berkontribusi sebesar 43,2% terhadap total pendapatan TLKM, meningkat dari 37,0% pada tahun 2016.

Pertumbuhan layanan data, internet & IT Service meningkat seiring dengan semakin tingginya penggunaan smartphone, bertambahnya pelanggan IndiHome secara signifikan dan meningkatnya layanan ICT Solution untuk pelanggan korporasi.

Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga mengatakan, kontribusi pendapatan data, internet & IT Service yang semakin besar menunjukkan Telkom sudah berjalan pada jalur yang tepat untuk menjadi digital telecommunication company.

Sementara itu beban operasional dan pemeliharaan meningkat sebesar 17,1% seiring dengan pembangunan infrastruktur broadband yang agresif di segmen backbone, mobile dan fixed line.

Anak usaha Telkom, yaitu Telkomsel mencatat pendapatan Rp 93,2 triliun atau tumbuh sebesar 7,5% dan dengan EBITDA dan net income tumbuh masing-masing sebesar 7,7% dan 7,8% dibandingkan tahun 2016. EBITDA margin dan net income margin sedikit meningkat masing-masing menjadi 57,5% dan 32,6%,

Bisnis legacy selular yaitu voice dan SMS Telkomsel turun sepanjang tahun lalu. Hingga akhir tahun lalu, Telkomsel mencatat 196,3 juta pelanggan.

Pertumbuhan Telkomsel didukung oleh bisnis digital yang meningkat sebesar 28,7% dari tahun 2016 seiring dengan semakin tingginya pengguna smartphone dan meningkatnya konsumsi data pelanggan Telkomsel. Pendapatan tersebut didominasi oleh bisnis data yang naik sebesar 28,2% dan layanan digital yang naik sebesar 33,6% dari tahun 2016.

“Bisnis digital ini berkontribusi sebesar 42,3% dari total pendapatan Telkomsel, meningkat dari 36,9% pada tahun 2016,” kata Alex dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (15/3).

Telkomsel fokus pada pembangunan ekosistem digital dengan membentuk portofolio layanan digital yang mencakup layanan digital lifestyle, mobile financial services, digital banking dan digital advertising.

Untuk meningkatkan kinerja, Telkomsel membangun 31.672 BTS selama tahun 2017 yang seluruhnya merupakan BTS 3G/4G. Sampai dengan akhir tahun 2017 total BTS Telkomsel yang on-air tercatat 160.705 unit. Dari total ini, sekitar 70% merupakan BTS 3G/4G. Sedangkan untuk layanan 4G Telkomsel, saat ini telah hadir di 490 kota di seluruh Indonesia.

Pada bisnis fixedline, Telkom terus mengembangkan layanan fixed broadband IndiHome yang menunjukan hasil yang positif. Pada akhir tahun 2017 pelanggan Indihome mencapai hampir 3 juta pelanggan, tumbuh sebesar 82,6% dari tahun sebelumnya. Dari sisi pendapatan, sepanjang tahun 2017 IndiHome mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,2 triliun, tumbuh 48,1% dibanding tahun 2016.

Kinerja Telkom yang baik di tahun ini juga didukung oleh segmen bisnis enterprise yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp 19,1 triliun di tahun 2017, tumbuh sebesar 21,0% dibanding tahun 2016. Bisnis di segmen enterprise ini diharapkan akan terus berkembang seiring dengan peningkatan tren digitalisasi korporasi, instansi-instansi pemerintahan, dan UKM di Indonesia.

Di sisi infrastruktur, untuk melengkapi sistem jaringan kabel laut Indonesia-Timur Tengah-Eropa Barat (SEA-ME-WE5) dan Indonesia-Amerika Serikat (SEA-US), Telkom juga sedang membangun kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) dari Dumai ke Manado yang akan menghubungkan SEA-ME-WE5 dan SEA-US yang diharapkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2018 ini. Saat ini Telkom juga dalam proses membangun Satelit Telkom-4 yang progressnya telah mencapai 75% dan diharapkan dapat meluncur pada pertengahantahun 2018.

“Pembangunan kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) dari Dumai ke Manado yang akan menghubungkan kabel laut SEA-ME-WE5 dan SEA-US akan memperkuat jaringan Telkom untuk menjadikan Telkom sebagai global digital hub,” pungkas Alex.

Sepanjang tahun lalu, belanja modal TLKM mencapai Rp 33,2 triliun. Belanja modal tersebut sebagian besar digunakan untuk membangun BTS 3G/4G guna memperkuat bisnis selular, jaringan akses fiber optic untuk meningkatkan penetrasi IndiHome, infrastruktur backbone fiber optic termasuk termasuk satelit untuk memperkuat bisnis broadband dan layanan digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×