kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Inilah 10 Unitlink Pendapatan Tetap yang Cetak Return Tertinggi pada Mei 2025


Sabtu, 21 Juni 2025 / 09:09 WIB
Inilah 10 Unitlink Pendapatan Tetap yang Cetak Return Tertinggi pada Mei 2025
ILUSTRASI. Data Infovesta mengungkapkan kinerja unitlink berbasis pendapatan tetap memberikan rata-rata return sebesar 0,41% pada bulan Mei 2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Infovesta dalam satu bulan atau pada Mei 2025, mencatat kinerja unitlink berbasis pendapatan tetap memberikan rata-rata imbal hasil (return) sebesar 0,41%. Jika dilihat secara rinci, terdapat 10 produk unitlink pendapatan tetap yang mencetak return tertinggi pada Mei 2025.

Pada posisi pertama diduduki oleh produk pendapatan tetap Simas Fund Rupiah milik PT Asuransi Simas Jiwa. Produk tersebut memberikan return sebesar 4,97% pada Mei 2025.

Selanjutnya, posisi kedua ditempati produk High Yield Income Fund milik PT Sun Life Financial Indonesia. Adapun produk tersebut membukukan return sebesar 1,57% pada Mei 2025. 

Pada posisi ketiga ditempati produk SiJi Fixed Investa Fund milik PT Asuransi Simas Jiwa. Produk tersebut memberikan return sebesar 1,17% pada Mei 2025. 

Baca Juga: Zurich Life: Unitlink Saham Ini Catatkan Kinerja Tertinggi pada Mei 2025

Lebih lanjut, produk unitlink pendapatan tetap Q-Investa Fixed Income Dollar milik PT Asuransi Jiwa Starinvestama menduduki posisi keempat. Adapun produk tersebut memberikan imbal hasil sebesar 1,05% pada Mei 2025.

Pada posisi kelima ditempati produk Star Investama Fixed Income Dollar milik PT Asuransi Jiwa Starinvestama. Produk tersebut memberikan imbal hasil sebesar 1,05% pada Mei 2025.

Produk unitlink pendapatan tetap milik Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia tercatat menempati peringkat keenam, yakni DPLK PPIP GRO Dana Pendapatan Tetap. Adapun return yang dibukukan sebesar 1,00% pada Mei 2025.

Pada posisi ketujuh ditempati produk unitlink pendapatan tetap milik Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia, yakni DPLK DKPK GRO Dana Pendapatan Tetap, dengan imbal hasil sebesar 1,00% pada Mei 2025.

Selanjutnya, posisi kedelapan ditempati produk unitlink pendapatan tetap GSP Dana Pendapatan Tetap milik PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia), dengan imbal hasil sebesar 0,90% pada Mei 2025.

Posisi kesembilan ditempati produk dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Simas Jiwa, yakni SiJi Pensiun Bahagia. Adapun imbal hasil produk itu sebesar 0,83% pada Mei 2025.

Posisi kesepuluh ada produk SiJi Fund Syariah Rupiah milik PT Asuransi Simas Jiwa. Produk itu mencatatkan return sebesar 0,82% pada Mei 2025.

Baca Juga: Kontribusi Premi Unitlink Turun, OJK Nilai Sudah Capai Titik Ekuilibrium Baru

Sejumlah perusahaan asuransi jiwa memproyeksikan produk unitlink, termasuk pendapatan tetap, akan berkinerja positif hingga akhir tahun ini. Chief Investment Officer PT Zurich Topas Life (Zurich Life) Santy Gui meyakini kinerja unitlink berjenis pendapatan tetap akan positif ke depannya di tengah maraknya ketidakpastian pasar keuangan dan perekonomian global. 

"Hal itu tercermin dari kinerja sejak awal tahun unitlink pendapatan tetap," katanya kepada Kontan, Jumat (20/6).

Secara keseluruhan, Zurich Life optimistis prospek berbagai jenis unitlink masih baik ke depannya, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. 

Sementara itu, Chief Investment Officer PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) Ni Made Daryanti memproyeksikan kinerja unitlink secara keseluruhan akan tetap positif hingga akhir tahun ini, meski akan ada beberapa risiko yang juga perlu diperhatikan.

Khususnya, risiko perlambatan ekonomi global di tengah ketidakpastian hasil negosiasi tarif dagang yang masih akan berlangsung dalam beberapa waktu mendatang. 

Made beranggapan kondisi itu berpotensi menekan kinerja aset berisiko, seperti saham. Di sisi lain, dia bilang hal itu juga dapat mendorong permintaan terhadap aset dengan risiko yang lebih rendah, seperti obligasi.

"Oleh karena itu, kami meyakini di berbagai kondisi ekonomi, peluang investasi selalu ada untuk dapat memberikan imbal hasil yang baik dan optimal, baik untuk unitlink obligasi, pasar uang, campuran, dan saham," kata Made kepada Kontan, Selasa (17/6). 

Selanjutnya: KIT Global Soroti Penerapan AI Dalam Pemasaran Digital di Indonesia

Menarik Dibaca: Baru! Ini Dia Gift Code Ojol The Game 21 Juni 2025 dari Codexplore

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×