Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Kistodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyesuaian (LPP) dan Self Regulatory Organization (SRO) akan fokus untuk melakukan pengembangan infrastruktur pasar modal.
Margeret M Tang, Direktur Utama KSEI, mengatakan bahwa saat ini pengembangan KSEI berfokus pada tiga rencana strategis. Yakni, proyek pengambangan sistem utama, perluasan sinergi fasilitas AKSes dengan perbankan, dan sistem reksadana terpadu (S-Invest).
"Tahun ini banyak pengembangan yang sedang dan telah KSEI laksanakan. Seluruhnya merupakan wujud dari dukungan KSEI terhadap pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia. Serta, yang paling penting adalah untuk memberikan kenyamanan bagi investor, karena ini dapat menarik calon investor baru," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (23/12).
Untuk mendukung pengembangan sistem S-Invest, KSEI melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama pengembangan sistem tersebut pada Juni 2015. KSEI menggandeng Korea Securities Depository (KSD) yang juga telah mengimplementasikan sistem tersebut.
"Rencananya, S-Invest akan diterapkan di Indonesia pada tahun depan," lanjutnya.
Terobosan lainnya, yakni perluasan sinergi fasilitas AKSes dengan perbankan, diwujudkan KSEI pada awal tahun 2015 melalui kerjasama dengan Bank Permata dan Trimegah Securities untuk penyediaan pilot project fasilitas intruksi penarikan dana nasabah melalui ATM.
"Peluncuran fasilitas tersebut menjadikan sinergi jaringan perbankan dengan fasilitas AKSes menjadi selangkah lebih maju. Dengan tujuan memberikan kemudahan bagi investor, untuk menarik dana yang ada di Rekening Dana Nasabah, yang instruksinya selama ini disampaikan melalui sarana lain seperti mesin fax," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
