Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian BUMN terus menggodok rencana penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sejumlah anak usaha BUMN pada tahun 2023.
Dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR RI, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut terdapat tiga aksi korporasi berupa IPO dari anak usaha BUMN pada tahun depan, yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Palm Co, dan PT Jasamarga Transjawa.
Terkait PGE, aksi korporasi menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mengoptimalkan potensi panas bumi di Indonesia yang mencapai 24 gigawatt (GW). Namun, sejauh ini potensi panas bumi yang sudah dimaksimalkan baru mencapai 2,4 GW. Jumlah tersebut meliputi aset milik PGE, Geo Dipa di Kementerian Keuangan, PLN Gas & Geothermal, serta perusahaan panas bumi swasta.
“Kami berusaha mengonsolidasikan aset-aset panas bumi di kementerian lain dan BUMN menjadi sebuah entitas perusahaan, karena potensinya luar biasa,” ujar dia dikutip dari kanal Youtube Komisi VI DPR RI, Senin (5/12).
Baca Juga: Dua BUMN Antre IPO, OJK Berharap Satu Bisa Listing Tahun Ini
Selain itu, rencana IPO juga menyasar sektor pangan dan energi melalui Palm Co yang merupakan anak usaha PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN. Konsolidasi usaha di PTPN terus dilakukan oleh pemerintah demi menyehatkan holding perkebunan tersebut.
Saat ini, aset perkebunan milik Palm Co hanya mencakup 3% dari total perkebunan sawit di Indonesia. Mayoritas perkebunan sawit di dalam negeri masih dikuasai oleh perusahaan swasta yakni sekitar 50%.
Palm Co nantinya didorong untuk memaksimalkan hilirisasi di sektor perkebunan sawit. Pasalnya, ada banyak produk turunan sawit yang tersedia di pasar, seperti minyak goreng, biodiesel, bahan baku kosmetik, dan lain sebagainya.
“Kami ingin membesarkan Palm Co dengan tetap melibatkan para petani di perkebunan sawit,” imbuh Erick.
Ada pula rencana IPO anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yakni PT Jasamarga Transjawa. Hal ini dilakukan mengingat masih adanya sejumlah ruas Tol Trans Jawa yang tertunda pembangunannya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo menambahkan, pemerintah berupaya mengoptimalkan aset melalui subholding di Jasa Marga untuk mempercepat penyelesaian ruas Tol Trans Jawa.
Setidaknya, ada tiga ruas Tol Trans Jawa yang menjadi fokus bagi Jasa Marga Group untuk segera digarap hingga 2024. Di antaranya Tol Probolinggo-Banyuwangi, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, dan Tol Akses Patimban.
“Nanti hasil funding-nya dipakai untuk menyelesaikan beberapa ruas tol tersebut,” kata Kartiko.
Di luar itu, ada pula rencana IPO dari PT Pupuk Kaltim selaku anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) yang diisukan berlangsung pada tahun depan. Langkah IPO ini bertujuan agar ekspansi bisnis Pupuk Kaltim dapat berjalan optimal, khususnya dalam mendukung rencana pembangunan pabrik pupuk baru di Papua.
Manajemen Pupuk Indonesia masih irit bicara ketika ditanya mengenai perkembangan rencana IPO Pupuk Kaltim. “Semuanya (rencana IPO) masih dalam kajian,” ujar SVP of Corporate Communication Pupuk Indonesia Wijaya Laksana, Selasa (6/12).
Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengaku, pihaknya memang tengah mengupayakan IPO dari beberapa klaster industri BUMN, seperti energi, pangan, pupuk, dan lain-lain. Sayangnya, ia tidak membeberkan secara rinci perkembangan masing-masing anak usaha BUMN yang direncanakan IPO.
“Seluruhnya lagi dalam masa persiapan,” ujar dia, dalam acara silaturahmi dengan awak media, Selasa (6/12).
Baca Juga: Punya Laba Besar, Wamen BUMN Sebut Pupuk Kaltim Siap IPO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News