Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi industri semen yang mengalami kelebihan pasokan (over supply), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) masih membukukan pertumbuhan kinerja bottomline.
Emiten produsen semen merek tiga roda ini membukukan laba bersih sebesar Rp 400,43 miliar, naik tipis 0,87% dari periode yang sama tahun lalu.
Meski demikian, konstituen Indeks Kompas100 ini mencatatkan penurunan dari sisi topline. Pendapatan INTP turun 9,91% secara year-on-year (Year) menjadi Rp 3,36 triliun dari sebelumnya Rp 3,73 triliun.
Baca Juga: Bukukan kinerja positif, simak rekomendasi saham Indocement (INTP)
Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan Indocement mengatakan, kenaikan laba bersih pada kuartal pertama 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, terutama keberhasilan program efisiensi.
Marcos melanjutkan, program efisiensi yang telah dicanangkan sejak awal tahun tersebut menyebabkan terjadinya penurunan biaya energi dan juga biaya produksi tetap (fixed production cost).
“Fokus kami pada pangsa pasar utama kami, yaitu wilayah Jabodetabek, juga menyebabkan biaya distribusi menjadi lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” terang Marcos kepada Kontan.co.id, Minggu (5/7).
Baca Juga: Sejumlah emiten indeks LQ45 alokasikan capex yang lebih rendah untuk tahun ini
Mengutip laporan keuangan per kuartal pertama 2020, INTP mencatatkan penurunan beberapa pos beban. Beban pokok pendapatan misalnya, INTP menanggung beban pokok pendapatan senilai Rp 2,29 triliun, turun 10,54% dibandingkan dengan beban pokok pendapatan tahun lalu.