Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
GM Corporate Secretary PT Kimia Farma Tbk (KAEF), Ganti Winarno Putro, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan mitigasi terhadap potensi kenaikan harga bahan baku. Terutama melakukan kerja sama dengan supplier dalam tempo beberapa bulan ke depan.
Langkah ini penting untuk menjaga ketersediaan dan agar tidak terjadi lonjakan harga bahan baku. "Perseroan juga telah melakukan analisa dan perencanaan kebutuhan bahan baku untuk menjaga keberlangsungan produksi sehingga tetap berjalan dengan baik sesuai jadwal," ujar Ganti.
Selain itu, KAEF juga memiliki anak perusahaan yaitu Kimia Farma Sungwun Pharmacopia yang sudah memproduksi beberapa item bahan baku obat produksi dalam negeri bersertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), yang diharapkan dapat membantu mengurangi importasi bahan baku.
Sejauh ini, KAEF pun masih bisa menjaga harga produknya. "Hingga saat ini, Perseroan belum ada kebijakan untuk menaikkan harga produk milik Perseroan," tandas Ganti.
Baca Juga: Emiten Farmasi Terancam Fluktuasi Kurs Rupiah, Simak Rekomendasi Sahamnya
Dari sisi pergerakan saham, merujuk kepada RTI Business, saham PEHA ditutup naik 0,53% ke harga Rp 945 pada perdagangan Jumat (8/7). Namun secara year to date (YTD) maupun sebulan terakhir, saham PEHA masih memerah sebanyak 14,48% dan 5,97%.
Sementara itu, saham KLBF merosot 0,60% pada Jumat (8/7). Secara YTD, KLBF masih ada di area hijau, 3,41%. Dalam sebulan terakhir, harga saham KLBF juga masih menguat 2,77%.
Sedangkan saham KAEF menanjak 2,36% pada Jumat (8/7). Secara YTD dan sebulan terakhir, saham KAEF masing-masing memerah 46,50% dan 10,03%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News