kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ini strategi anak INDF di tahun kuda kayu


Jumat, 14 Februari 2014 / 15:34 WIB
Ini strategi anak INDF di tahun kuda kayu
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan proses produksi komponen otomotif pada pabrik PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/9/2022). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski mengalami penurunan laba, China Minzhong Food Corporation Limited (CMFC), anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang beroperasi di China, tetap ingin terus mengembangkan bisnisnya. 

Lin Guo Rong, Chief Executive Officer CMFC menyatakan, strategi perusahaan di tahun 2014 akan difokuskan dalam hal pengembangan pertanian industri (industrialized farming). 

Perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura (SGX) ini memang telah mulai menerapkan metode tersebut pada penanaman jamur kancing di pusat budidaya Tianjin. 

Ekspansi ini diyakini memberikan banyak manfaat dalam menciptakan kegiatan produksi yang lebih efisien. Secara spesifik, pertanian industri memungkinkan CMFC untuk melakukan panen di sepanjang tahun tanpa harus tergantung pada kondisi cuaca. 

Selain itu, CMFC juga bisa mengurangi ketergantungannya pada tenaga kerja. "Prosedur budidaya yang terstandarisasi dalam pertanian industri juga memungkinkan lebih banyak terciptanya spesialisasi tenaga kerja," tulis Guo Rong dalam keterangan resmi, Jumat (14/2). 

CMFC merasa perlu meningkatkan produktivitasnya seiring terus menanjaknya permintaan atas produk buah segar maupun olahan di China. Ini terutama didorong oleh tren urbanisasi dan kesadaran masyarakat China untuk mengkonsumsi makanan sehat. 

Sayangnya, ekspansi ke pertanian industri belum terasa dampaknya pada kinerja keuangan CMFC. CMFC hanya mampu meraih laba bersih setelah pajak senilai RMB 201,9 juta, setara Rp 397,54 miliar (kurs: 1 RMB=Rp 1.969) pada Oktober-Desember 2013 atau kuartal II 2014,

Jumlah ini turun 6,4% dari laba bersih Oktober-Desember 2012 atau kuartal II 2013 yang senilai RMB 215,8 juta atau setara Rp 424,91 miliar. Kondisi ini patut disayangkan mengingat pendapatan CMFC sejatinya masih naik. 

Di kuartal II 2014, pendapatan CMFC naik 5,1% year-on-year (yoy) menjadi RMB 905 juta atau setara Rp 1,78 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×