kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini sentimen yang bakal kerek pendapatan Integra Indocabinet (WOOD) di tahun ini


Rabu, 03 Februari 2021 / 07:55 WIB
Ini sentimen yang bakal kerek pendapatan Integra Indocabinet (WOOD) di tahun ini


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) percaya diri menyambut tahun 2021. Karena itu, WOOD pun menargetkan penjualan tahun ini bisa naik 20% karena potensi peningkatan permintaan dari Amerika Serikat (AS).

Corporate Secretary & Head of Investor Relation Integra Indocabinet Wendy Chandra menjelaskan, beberapa katalis positif yang mendorong pertumbuhan penjualan adalah meningkatnya penjualan rumah di AS khususnya di area sub urban. 

Menurut dia, dengan pemberlakuan work from home (WFH) menyebabkan, banyak masyarakat tengah kota yang pidah ke area sub-urban dengan biaya hidup yang lebih rendah.

"Tentunya hal ini mendorong naiknya permintaan furnitur dan building component. Selain itu, banyak pembeli asal AS yang berpindah dari China ke negara lain khususnya Indonesia," paparnya kepada kontan.co.id, Selasa (2/2).

Perlu diketahui, sebelumnya China merupakan eksportir terbesar untuk furnitur ke pasar AS. Adapun impor hampir mencapai 50% dari total impor furnitur pasar Negeri Paman Sam. 

"Tentunya buyer-buyer AS yang berpindah dari China ke negara lain seperti Indonesia sangat menguntungkan perusahaan sebagai perusahaan furnitur dan building component terbesar di Indonesia," lanjutnya.

Baca Juga: Perang Dagang AS-China Menopang Kinerja PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)

Dari sana, WOOD membidik pertumbuhan pendapatan 20%. Adapun sepanjang tahun lalu, WOOD menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,6 triliun. 

Guna mencapai target tersebut, Wendy menyebutkan tahun ini fokus perusahaan adalah meningkatkan utilisasi produksinya yang mana kapasitasnya telah ditambahkan pada tahun lalu. "Utilisasi untuk furnitur saat ini sekitar 70%-80% dan untuk building component sekitar 60%," jelas dia. 

Oleh sebab itu, tahun ini WOOD juga tidak menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) yang terlalu besar. "Capex yang dianggarkan untuk tahun ini sekitar Rp 60 miliar - Rp 70 miliar yang bersumber dari pinjaman bank dan kas internal," pungkas dia. 

Sekedar mengingatkan, kapasitas produksi millwork sebesar 113.520 meter kubik per tahun. Selain itu, WOOD juga tercatat telah menuntaskan lini produksi wooden blind sebesar 13.200 meter kubik per tahun dan meningkatkan kapasitas produksi plywood menjadi sebesar 44.000 meter kubik per tahun di 2019.

Pada 2019, WOOD juga mulai meluncurkan lini produksi millwork dengan kapasitas sebesar 113.520 meter kubik per tahun. Dengan begitu, kapasitas produksi building component perusahaan telah mencapai 213.720 meter kubik per tahun.

Selanjutnya: Kenaikan harga komoditas diharapkan mampu mendorong permintaan perak Antam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×