kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi harga batubara


Kamis, 19 Agustus 2021 / 12:49 WIB
Ini sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi harga batubara
ILUSTRASI. Reli kenaikan harga batubara masih belum terbendung.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reli kenaikan harga batubara masih belum terbendung. Melansir data Bloomberg, harga batubara ICE Newcastle kontrak pengiriman Oktober 2021 memecahkan rekor tertingginya tahun ini di level US$ 163,40 per ton pada perdagangan Senin (16/8).

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu melihat, permintaan yang masih meningkat akan menyebabkan tren kenaikan harga batubara masih akan stabil hingga akhir tahun ini.

Namun, kenaikan suplai yang signifikan dapat menjadi faktor yang dapat menahan laju kenaikan harga batubara saat ini. “Kami memproyeksikan harga batubara 2021 dan 2022 berada pada rata-rata US$ 100 per ton dan US$ 85 per ton,” terang Dessy kepada Kontan.co.id, Rabu (19/8).

Baca Juga: Harga batubara sudah tinggi, begini proyeksi harganya hingga akhir tahun nanti

Tim Riset Maybank Kim Eng Sekuritas menilai, moncernya harga batubara saat ini juga berkaitan dengan ketatnya kondisi suplai. Pengiriman batubara dari Australia ke China belum berjalan normal dan permintaan atas daya listrik terus meningkat sejalan dengan dimulainya pemulihan ekonomi dunia.

Maybank Kim Eng Sekuritas memperkirakan harga batubara akan tetap tinggi dan berada di atas US$ 150 per ton dalam waktu dekat. “Koreksi mungkin terjadi, tetapi masih akan tetap di atas level  US$ 100 per ton untuk 2022 yang masih sangat baik untuk produsen batubara,” terang Tim Riset Maybank Kim Eng Sekuritas kepada Kontan.co.id, Kamis (19/8).

Baca Juga: Simak rekomendasi saham-saham big cap yang harganya mulai naik lagi

Namun, Maybank Kim Eng Sekuritas menilai, harga batubara bisa melemah jika pertumbuhan ekonomi dunia kembali resesi. Harga juga bisa turun ketika bank sentral dunia melakukan pengetatan kebijakan dan ketika suplai batubara mulai pulih, terutama ketika ekspor batubara dari Australia mulai pulih.

Dalam jangka panjang, risiko penurunan harga batubara akan mencuat jika biaya produksi energi terbarukan dan energi ramah lingkungan bisa menjadi kompetitif pada level pemakai/konsumer.

Baca Juga: Harga jual batubara beberapa emiten tambang terdongkrak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×