Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat
Ia juga melihat sentimen tapering The Fed yang masih akan mempengaruhi rupiah, terutama di akhir Agustus 2021, ada konferensi untuk Central Banker, pertemuan para petinggi Central Bank di Wyoming.
Ia melihat pengumuman penting akan diumumkan di acara itu. “Jadi market mungkin akan melihat central banker di acara itu,” katanya.
Selain itu, ia melihat banyaknya initial public offering (IPO) di dalam negeri seperti Bukalapak, GoTo, dan beberapa perusahaan lain akan menjadi sentimen positif, serta dengan adanya IPO ini menurutnya pasar masih akan wait and see.
“Yang diminati pasar mengenai perusahaan-perusahaan teknologi ini akan memberikan sentimen positif bagi pasar Indonesia,” kata David.
Di akhir tahun, ia melihat pergerakan rupiah akan sideline dan melemah tipis di rentang harga Rp 14.400 per dolar AS – Rp 14.600 per dolar AS.
Selanjutnya: Rupiah Jisdor stagnan di Rp 14.548 per dolar AS pada perdagangan Jumat (9/7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News