kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini saran analis untuk ICBP yang ikut bisnis popok


Kamis, 24 April 2014 / 18:28 WIB
Ini saran analis untuk ICBP yang ikut bisnis popok
ILUSTRASI. Tak banyak yang mengetahui ada beberapa manfaat baik dari berciuman dengan pasangan bagi kesehatan mental dan fisik.


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Keputusan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) merambah bisnis popok bayi memiliki peluang yang menarik bagi perseroan untuk mendiversifikasi pendapatannya dalam waktu mendatang.

Meski ICBP tergolong masih awam dalam manufaktur dan pemasaran popok bayi, tetapi tak akan menjadi kendala yang begitu besar bagi perusahaan yang sudah memimpin pasar produk makanan instan ini.

Menurut Andy Ferdinand, Kepala Riset Batavia Prosperindo Sekuritas, ICBP dapat terbantu dengan induk usahanya PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan jaringan grup Salim yang sudah memiliki jaringan distribusi pemasaran luas di Indonesia, PT Indomarco Prismatama. "Bisa saja keahlian induk usaha nanti akan ditransfer ke sesama grup," ujarnya.

Apalagi, perusahaan Jepang OJI Holdings Corporation yang digandengnya untuk bisnis ini, sudah memiliki pengalaman yang matang dalam manufaktur produk kertas. "Akan berjalan baik, jika pengembangan produk dikendalikan oleh OJI, sementara ICBP memegang pemasaran dan penjualan produk," anjurnya.

Sejak tahun lalu, grup Indofood terutama ICBP cukup sering melakukan kerja sama dengan sejumlah perusahaan asing, seperti Tsukishima Foods Industry, Co.,Ltd di bidang margarin, Asahi Grup di bidang minuman non alkohol, dengan JC Comsa Corporation dengan bidang pengelolaan restaurant chain, baik yang berada dalam ranah bisnis perseroan maupun di luar perseroan.

"ICBP memang cenderung oportunis melihat peluang bisnis yang ada dan kerja sama perusahaan untuk memperluas bisnisnya," tutur Andy.  Adapun, Andy merekomendasikan posisi Buy dengan target harga Rp 10.700 per saham. Kamis (24/4), harga ICBP ditutup stagnan dengan level Rp 10.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×