Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia masih berada dalam kondisi resesi, seiring pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi baik secara kuartalan maupun tahunan.
Namun, Kepala Riset Mira Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya meyakini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan tetap dalam tren naik. Hal ini karena sikap investor yang cenderung memandang ke depan (forward-looking).
Adapun menurut konsensus Bloomberg, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi akan pulih menjadi 1,1% secara tahunan di kuartal pertama dan 8,0% secara tahunan di kuartal kedua 2021.
Baca Juga: Rekomendasi teknikal saham TOWR, INKP dan BMRI untuk perdagangan Selasa (8/2)
Dari dalam negeri, meski mobilitas masyarakat lintas kota di Pulau Jawa dan Bali dibatasi akibat penerapan PPKM sejak 11 Januari 2021, kasus baru Covid-19 terus meningkat.
Untuk mengatasi peningkatan total kasus aktif Covid-19 pasca libur akhir tahun 2020, Kementerian Kesehatan telah meminta kepada seluruh rumah sakit untuk mengalokasikan minimal 30% tempat tidur operasional rumah sakit untuk pasien rawat inap Covid-19.
Menurut Hariyanto, porsi tempat tidur yang lebih tinggi untuk pasien rawat inap Covid-19 akan berdampak positif bagi kinerja keuangan emiten rumah sakit. Hal ini karena rawat inap pasien Covid-19 mengeluarkan biaya yang lebih tinggi. Pendapatan per biaya rawat inap Covid-19 juga sekitar 125% lebih tinggi daripada non Covid-19.
Selain itu, margin keuntungan pasien rawat inap Covid-19 juga lebih tinggi dibandingkan pasien rawat inap non-Covid. “ Kami menilai PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) diuntungkan dari situasi tersebut,” tulis Hariyanto dalam riset, Senin (8/2).
Baca Juga: Kinerja diproyeksi membaik, begini rekomendasi saham Barito Pacific (BRPT)
Catatan Mirae Asset, jumlah bangsal tidur MIKA yang dialokasikan untuk Covid-19 meningkat dari 495 unit pada September 2020, menjadi 1.181 unit pada Januari 2021. Proporsi tempat tidur untuk Covid-19 di MIKA meningkat dari 16% pada September 2020 menjadi 38% pada Januari 2021.
Sementara itu, jumlah tempat tidur HEAL yang dialokasikan untuk Covid-19 naik dari 400 unit pada September 2020 menjadi 1.700 unit pada Januari 2021. Proporsi tempat tidur untuk Covid-19 melonjak dari 8% pada September 2020 menjadi 35% pada Januari 2021.
Selain menambahkan saham emiten rumah sakit, yaitu MIKA dan HEAL, Mirae Asset juga memasukkan emiten penyedia layanan komunikasi, yaitu PT Linknet Tbk (LINK), ke dalam stock picks bulan ini, menggantikan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Saham LINK dinilai atraktif karena Mirae Asset menilai, perusahaan penyedia internet broadband kecepatan tinggi dan solusi hiburan dengan jangkauan di seluruh kota di Jawa dan Bali, menjadi salah satu yang diuntungkan dengan adanya PPKM.
Selain emiten rumah sakit dan LINK, saham pilihan Mirae Asset juga terdiri atas emiten penambangan nikel dan saham perbankan, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Baca Juga: IHSG menguat 0,93% ke 6.208 di tengah aksi net sell asing, Senin (8/2)
Saham ANTM dan INCO dinilai atraktif karena kedua emiten ini dinilai diuntungkan dari kenaikan harga nikel seiring meningkatnya permintaan nikel dari naiknya produksi baja dan baterai kendaraan listrik. “Kami juga melihat perkembangan Indonesia Battery Holding dan kerjasama dengan Tesla sebagai katalis jangka pendek,” sambung Hariyanto.
Sementara saham perbankan seperti BBRI, BMRI, dan BBNI dinilai atraktif karena harga sahamnya akan terkena dampak positif dari pulihnya pendapatan dan return on equity (ROE).
Per tanggal 5 Februari, top picks dengan bobot yang sama menghasilkan akumulasi return sebesar 35,8% (vs akumulasi return IHSG sebesar -3,7%), sejak dimulainya laporan top picks bulanan Mirae Asset pada Agustus 2019. Oleh karena itu, top picks tersebut telah mengungguli return IHSG sebesar 39,5 %.
Selanjutnya: IHSG kembali berkinerja moncer, reksadana saham jadi jawara dalam sepekan kemarin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News