Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penyerapan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) dan dana investasi sebesar Rp 34 triliun - Rp 35 triliun hingga kuartal III/2023.
Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti mengatakan, total rencana capex ASII di tahun 2023 sebenarnya sekitar Rp 26,5 triliun. Sementara, untuk investasi akan tergantung dengan peluang yang ada dan realisasi rencana investasi kami yang kami monitor secara ketat.
Per bulan September 2023, realisasi belanja modal dan investasi ASII sekitar Rp 34,7 triliun. Hal itu sebagian besar berasal dari bisnis alat berat dan pertambangan, terutama untuk penggantian alat berat.
“Lalu, ada beberapa aksi korporasi lain, termasuk pengambilan saham di Nickel Industries Limited (NIC), penambahan investasi di Halodoc, akuisisi OLX, dan akuisisi Hotel Mandarin Oriental,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (14/11).
Baca Juga: Begini Dampak Pelemahan Harga Batubara Terhadap Kinerja IMC Pelita Logistik (PSSI)
Tira memaparkan, ASII masih memiliki rencana untuk pertumbuhan anorganik dengan memperhatikan potensi pertumbuhan yang ada di sektor-sektor yang baru bagi lini bisnis perseroan.
Sayangnya, Tira belum dapat menyampaikan aksi korporasi apa yang akan dilakukan ASII ke depannya. Namun, sudah terdapat beberapa inisiatif yang ada di pipeline yang juga sejalan dengan aspirasi ASII.
“Kami akan tetap secara konsisten mengkaji berbagai macam peluang yang ada, yang dapat memberikan prospek pertumbuhan yang baik, dan memberikan return yang baik bagi seluruh shareholder,” paparnya.
Namun demikian, salah satu prioritas ASII saat ini adalah penguatan bisnis-bisnis yang sudah ada.
“Rencana capex dan investasi untuk tahun 2024 baru akan kami sampaikan setelah kami merilis kinerja tahun 2023 nanti,” ungkapnya.
Baca Juga: Direksi Amman Mineral Asal Australia Borong 105,40 Juta Saham Amman Mineral (AMMN)
Selain meningkatkan core business agar tetap menguntungkan ke depannya, ASII juga akan tetap mencari peluang bisnis baru di sektor yang diuntungkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Hal ini bertujuan agar bisnis Astra bisa berkelanjutan di masa yang akan datang, seperti sektor layanan kesehatan serta mineral dan energi terbarukan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News