kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini rencana Pool Advista Finance setelah mencatatkan saham di BEI


Jumat, 23 November 2018 / 22:33 WIB
Ini rencana Pool Advista Finance setelah mencatatkan saham di BEI
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Pool Advista Finance Tbk


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) menjadi perusahaan pembiayaan yang resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah mencatatkan saham di BEI, manajemen POLA menargetkan untuk mengembangkan bisnis dengan aplikasi berbasis teknologi dan melebarkan pangsa pasar dengan berbagai unit bisnis.

POLA resmi mencatatkan saham perdana pada Jumat (16/11). Pada hajatan perdana, saham POLA langsung melejit 68,89% ke level Rp 228 per saham. Adapun saham ini ditawarkan perdana di harga Rp 135 per saham.

Raden Ari Priyadi, Direktur Keuangan Pool Advista Finance menjelaskan secara umum, unit bisnis POLA bergerak dalam bidang pembiayaan untuk modal kerja ataupun pembiayaan multiguna. Ia menyebut bahwa POLA menjalankan bisnis keuangan non-bank yang memiliki total aset di bawah Rp 1 triliun serta tidak ada bank yang menopang perusahaan.

“Untuk itu menawarkan saham atau IPO agar keuangan lebih transparan serta leluasa mendapat pendanaan dari perbankan, investor ataupun pasar modal,” ungkap Raden.

Perusahaan pembiayaan ini membidik pendanaan Rp 108 miliar. Artha Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi di hajatan kali ini. Total saham yang disebar ke publik sekitar 23,92% dari modal yang disetor.

Menurut Raden, pendanaan yang diperoleh digunakan untuk berbagai hal. Seperti belanja modal untuk mengembangkan distribusi bisnis di unit cabang, kemudian untuk pengembangan infrastruktur termasuk IT, dan 50% lagi digunakan untuk modal kerja perusahaan.

Raden mengatakan masih banyak tantangan yang harus dilalui untuk membesarkan POLA. Sehingga, setelah melaksanakan IPO, manajemen pun tengah mempersiapkan aplikasi berbasi teknologi untuk mengakomodir proses peminjaman debitur. “Aplikasi ini mendukung percepatan dan menghindari kecurangan apapun. Dari segi biaya juga efisien dan efektif,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (23/11).

Rencananya aplikasi ini akan diluncurkan pada semester II-2019 mendatang. Aplikasi ini pun berbeda dengan metode fintech pada umumnya. Karena aplikasi ini nantinya tidak diperjualbelikan, juga merupakan akses personal debitur yang memiliki kode akses tersendiri.

Disamping itu, Raden juga menuturkan bahwa POLA tengah mengembangkan unit bisnis syariah. Dimana bisnis ini hanya diterima oleh beberapa kalangan saja.

Seperti untuk pendaftaran sekaligus penyelenggaraan haji. Ataupun pegawai yang ingin umroh. “Sudah koordinasi dengan BPKH, serta tengah pendekatan dengan beberapa vendor haji. Nanti kalau sudah pasti diumumkan,” katanya.

Di tengah pengembangan bisnis, Raden mengaku masih mengalami kesulitan terbesar, yaitu ketersediaan dana. Pasalnya perusahaan pembiayaan yang memberikan pinjaman tidaklah mudah dan reputasi perusahaan taruhannya.

Untuk itulah, Raden memilih setiap debitur ataupun investor yang berada dibawah naungan POLA. Ditambah, meyakinkan investor juga debitur bahwa POLA mampu menyiapkan dana untuk memenuhi permintaan yang ada. “Kami optimistis 70% pembiayaan bisa memenuhi debitur, sementara 30% diserahkan pada perbankan yang bergabung dengan kami,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×