kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini rencana GMT usai dikuasai Maybank


Kamis, 07 November 2013 / 18:24 WIB
Ini rencana GMT usai dikuasai Maybank
ILUSTRASI. Sejumlah kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina . ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Setelah resmi menjadi perusahaan manajer investasi baru di Indonesia, PT GMT Maybank Asset Management akan segera mengejar target asset under management (AUM) senilai Rp 800 miliar di akhir tahun.

"Posisi AUM kami saat ini sekitar Rp 790 miliar," ujar Marto Sutiono, Chief Executive Officer (CEO) GMT Maybank Asset Management, saat peresmian pergantian nama itu pada, Kamis (7/11). Sebelumnya, nama perusahaan adalah PT GMT Aset Manajemen.

Target yang dikejar perusahaan itu terbilang sedikit memang, hanya terpaut Rp 10 miliar. Untuk mencapai itu, GMT akan mengandalkan beberapa produk unggulannya yaitu, GMT Dana Pasti 2 dan GMT Dana Ekuitas.

Apa yang membuat kedua produk itu menjadi unggulan adalah, imbal hasil yang masing-masing mencapai 8,31% dan 7,36% year on year (yoy). Torehan imbal hasil itu jauh melebihi imbal hasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masing-masing 3,91% dan 3,32% yoy.

Resepnya adalah, 86,16% alokasi aset GMT Dana Pasti 2 diletakkan di obligasi swasta, sementara sisanya masing-masing 13,17% dan 0,66% diletakkan pada pasar uang dan obligasi pemerintah. Lalu, alokasi sektor atas produk ini paling besar diletakkan pada sektor perbankan dan jasa keuangan non bank yang mencapai 48,95%, dan sisanya diletakkan ke beberapa sektor lain seperti infrastruktur, properti dan perkebunan.

Untuk GMT Dana Ekuitas, 83,4% alokasi asetnya diletakkan pada pasar saham. Sementara sisanya 8,8% dan 7,8% diletakkan di pasar uang dan obligasi. Alokasi sektoral produk ini paling banyak diletakkan di sektor infrastruktur, yaitu sebanyak 16,4%.

Sisanya diletakkan pada sektor keuangan (17,2%), konsumer (14,6%), properti (14,3%), aneka industri (9,5%) dan beberapa sektor lain. "Sementara belum ada produk baru, tahun depan baru kami luncurkan produk syariah dan fokus ke sektor infrastruktur. Seterusnya kami akan kembangkan hingga masuk sepuluh besar dalam lima tahun mendatang," tutur Marto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×