kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Obligasi korporasi kerek kinerja


Kamis, 06 September 2012 / 06:19 WIB
Obligasi korporasi kerek kinerja
ILUSTRASI. Ilustrasi ibu hamil mengandung


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Imbal hasil reksadana pendapatan tetap (fixed income) sepanjang Agustus melempem. Rata-rata return reksadana yang memiliki aset dasar surat utang, per Agustus, minus 0,87%.

Namun, rata-rata imbal hasil reksadana pendapatan tetap year-to- date, menurut hitungan PT Infovesta Utama, masih positif, sebesar 3,4%.

Uniknya, reksadana fixed income yang menghasilkan return rendah di Juli justru memberi return positif di Agustus. Reksadana milik PT Syailendra Capital bernama Syailendra Fixed Income Fund menorehkan imbal hasil tertinggi sebesar 1,14%. Padahal di Juli, hanya 0,76%.

Sebaliknya, reksadana BNP Paribas yakni BNP Paribas Prima mencatat kerugian 3,1% di Agustus. Padahal di Juli, reksadana itu berada di jajaran penghasil return terbesar.

Nasib imbal hasil produk milik PT GMT Asset Manajemen, GMT Dana Pasti 2 terbilang stabil. Kalau di Juli, imbal hasilnya hanya 0,7%, maka kinerja di Agustus 0,71%.

Direktur Utama GMT Asset Management, Marto Sutiono, menjelaskan, produk ini menempatkan 85% dana kelolaan pada obligasi korporasi. Sementara sisanya di pasar uang. "Akibatnya, return lebih stabil," ujar dia kepada KONTAN, Rabu (5/9).

Reksadana fixed income yang menempatkan aset di obligasi korporasi di Juli membukukan return mini. Kondisi ini berubah pada Agustus, di mana, pergerakan harga obligasi negara lesu dan investor asing banyak melepas obligasi pemerintah.

Tengok saja, Infovesta Government Bond Index yang minus 1,37% sepanjang Agustus. Sedangkan year to date masih tumbuh 3,65%.
Marto bilang tidak menggunakan strategi trading tapi memilih buy and hold hingga jatuh tempo. Dia yakin, saat pasar obligasi negara fluktuatif, obligasi korporasi memberi kinerja menarik.

Marto berharap, produk ini bisa mencapai return 8% hingga akhir tahun. Reksadana itu menghasilkan imbal hasil 6,24% year-to-date. Nilai dana kelolaannya Rp 400 miliar.

Pilih obligasi korporasi

Reksadana Jisawi Finas yang menempatkan dana di obligasi korporasi juga menghasilkan return positif. Reksadana bernama Jisawi Obligasi Plus itu, per Agustus mencetak return 0,57%.

Direktur Utama Jisawi Finas, Sunggul Situmorang, bilang, porsi obligasi korporasi dalam produk itu mencapai 85%. Sisa dana di pasar uang. Obligasi pilihan Jisawi Obligasi Plus adalah obligasi bank, seperti Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Danamon, Bank Negara Indonesia, dan Bank Niaga. Alasannya, kinerja perusahaan stabil dan kupon tinggi. "Selain perbankan, kami juga membeli obligasi sektor konsumer seperti obligasi Mayora," kata dia.

Sunggul menuturkan, akan diversifikasi ke obligasi negara jika dana kelolaan sudah mencapai Rp 50 miliar. Saat ini, dana kelolaan produk ini masih Rp 38 miliar. "Namun kami mempertimbangkan kondisi pasar," ucap dia.

Produk ini diharap bisa memberi return 8%-8,5% di akhir tahun. Dalam jangka pendek, perusahaan masih mencari obligasi dari perbankan. "Rating mereka bagus dan kesanggupan membayar masih tinggi," ujar dia.

Praska Putrantyo, Analis Infovesta Utama menilai, prospek reksadana pendapatan tetap masih positif, karena makroekonomi masih stabil. Namun pelemahan rupiah bisa menjadi sentimen negatif bagi pasar obligasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×