Reporter: Auriga Agustina | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang signifikan selama tiga tahun terakhir, tidak membuat emiten ini cepat merasa puas. Bukit Asam menyiapkan strategi pengembangan bisnis.
Perusahaan pelat merah ini akan mengerek pertumbuhan konsumsi batubara, meningkatkan kapasitas angkutan kereta api dan mengembangkan bisnis pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pertumbuhan konsumsi batubara ditargetkan mencapai 15% per tahun.
Adanya rencana pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dengan program 35 GW yang ditargetkan rampung pada tahun depan, membuat PTBA berharap nantinya konsumsi batubara domestik akan terus bertambah.
Sejauh ini PTBA hanya memiliki 3 PLTU yang beroperasi di Sumatra, yaitu PLTU Banjarsari 2x110 MW, PLTU Tanjung Enim 3x10 MW, PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8 MW. Saat ini PLTU Sumsel 8 berkapasitas 2x620 MW milik PTBA telah memenangkan proyek dan tengah menjalankan konstruksi.
Di pembangkit ini, nilai share PTBA 45%. Bukit Asam bekerja sama dengan perusahaan energi asal China yaitu China Huadian Hong Kong pada pembangkit ini.
Suherman, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam mengungkapkan, PTBA juga merambah bisnis di bidang energi baru terbarukan, salah satunya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). “Terlebih lagi kondisi alam Indonesia memiliki dua musim saja, tentunya mendukung pengembangan tenaga surya,” ujar Suherman.
Namun hingga saat ini tender PLTS masih dalam evaluasi PLN. Suherman berharap, PLTS yang nantinya dapat bekerja sama dengan anak PLN akan segera menemukan titik terang. Nilai investasi PLTU Sumsel 8 berkapasitas 2x620 adalah sebesar US$ 1,6 miliar, sedangkan untuk nilai investasi PLTS 100 MW adalah sebesar US$ 197 juta.
Ekspansi lain PTBA adalah penambahan kapasitas proyek jalur kereta api. Anak usaha Inalum ini akan menambah kapasitas 30 juta ton per tahun. Proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2020. Kapasitas ini terbagi menjadi 5 ton ke Kertapati dan 25 juta ton ke Tarahan.
Penambahan kapaasitas kreta api ini dilakukan melalui dua cara, yaitu penambahan gerbong dan penyelesaian jalur track. Tak hanya itu, jalur kreta api juga akan ditambah dengan pengembangan dua jalur yakni jalur utara menuju Dermaga Prajen dan jalur selatan menuju Tarahan fase dua. Rancangan kapasitas untuk jalur utara sebesar 10 juta ton per tahun dan untuk jalur selatan sebesar 20 juta ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News