Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Catatan Audi, pelaku pasar mesti tetap selektif. Di tengah sentimen stimulus ekonomi di China, investor bisa memperhatikan saham di sektor energi dan barang baku. Kedua sektor ini berpotensi terpapar sentimen positif dari pergerakan aktivitas industri di China, yang akan mendorong permintaan dan harga komoditas.
Selain sentimen dari stimulus ekonomi China, Audi menyoroti sikap investor yang mulai mengantisipasi musim rilis kinerja keuangan kuartal III-2024. Di sisi lain, dia mengingatkan investor juga perlu mengantisipasi koreksi IHSG jika sudah mulai bergerak di bawah level 7.700.
Senior Research Analyst Lotus Andalan Sekuritas Fath Aliansyah menambahkan, pelaku pasar turut mencermati bagaimana dinamika menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, sekaligus susunan kabinet baru pada bulan depan. Fath pun menaksir gerak melandai IHSG hanya sementara, sehingga bisa kembali rebound.
Baca Juga: Cek Saham-Saham yang Banyak Dijual Asing Saat IHSG Merosot 0,48% pada Rabu (25/9)
Dengan begitu, investor dapat memilih saham lapis pertama maupun lapis kedua, asalkan memiliki cerita atau momentum yang menarik. Fath mencontohkan koreksi pada saham perbankan bisa membawa peluang untuk buy on weaknes. Pelaku pasar juga bisa melirik saham bank lapis kedua seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).
Sektor lain yang menarik dilirik adalah kesehatan dan emiten di industri kelapa sawit yang banyak dihuni oleh saham lapis kedua. Fath merekomendasikan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
Sedangkan William melihat ujian pada IHSG dan saham lapis pertama setidaknya bisa terjadi hingga awal Oktober 2024. Dus, pada rentang periode tersebut pelaku pasar bisa melirik saham-saham lapis kedua dari sektor properti dan emiten ritel.
William menyematkan rekomendasi buy untuk saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Baca Juga: Saham BBRI Masih Banyak Diburu, Cek 10 Saham Net Buy Terbesar Asing Kemarin
Audi menyarankan trading buy saham PT Timah Tbk (TINS) dengan target harga di Rp 1.280. Sedangkan Abdul Haq menjagokan saham LSIP untuk target harga Rp 1.080 - Rp 1.115 dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dengan target harga di Rp 1.380 - Rp 1.450 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News