Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serangan pesawat tanpa awak (drone) telah membakar dua fasilitas minyak utama yang dijalankan oleh perusahaan milik negara Arab Saudi.
Boleh dibilang, Aramco memegang peranan penting dalam produksi minyak Arab Saudi maupun dunia. Akibat ledakan ini, produksi Saudi Aramco terganggu 5,7 juta barel per hari. Jumlah ini setara dengan 50% dari total produksi minyak Arab Saudi dan 5% dari pasokan minyak dunia.
Baca Juga: Serangan kilang Saudi Aramco turut mendongkrak kenaikan harga gas alam
Harga minyak dunia pun sempat melonjak hampir 11%. Lantas, bagaimana pengaruh lonjakan harga minyak terhadap saham emiten minyak?
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, lonjakan harga minyak menjadi sentimen positif bagi emiten minyak sebut saja PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), hingga PT Energi Mega Persada (ENRG) .
Lebih lanjut, kenaikan harga minyak ini dapat meningkatkan kinerja masing-masing emiten. “Emiten minyak berpeluang kinerja akan jauh lebih baik dengan kenaikan harga minyak,” terang Sukarno ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (16/9).
Di sisi lain, Analis Jasa Capital Utama Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, ada pula emiten yang dirugikan dengan kenaikan harga minyak ini, salah satunya adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Baca Juga: Situasi memanas, Iran: Rudal kami bisa menjangkau pangkalan dan kapal-kapal Amerika
Seperti yang diketahui, TPIA membutuhkan minyak bumi sebagai bahan baku produksinya. Sukarno bilang, Akibat dari kenaikan harga minyak ini maka beban produksi TPIA bakal membengkak.
“Bahan bakunya akan membengkak dan akan berdampak ke laba bersih yang bisa tergerus,” ujar Sukarno.
Namun, dampak kenaikan harga minyak ini diprediksi tidak akan bertahan lama alias jangka pendek. Hari ini, saham TPIA ikut terkoreksi, ditutup melemah 6,74% ke level Rp 8300 per saham.
“Dari valuasi atau secara teknikal juga sudah mahal dan sangat inline ketika harga minyak naik,” lanjut Sukarno.
Baca Juga: Kilang minyak Saudi Aramco diserang, rupiah loyo
Sementara itu, saham ELSA, ESSA, dan MEDC kompak menghijau pada perdagangan hari ini. ELSA ditutup menguat 6,55% ke level Rp 358 per saham, ESSA menguat 2,21% ke level Rp 278 per saham, dan MEDC ditutup menguat 4% ke level Rp 780 per saham.
Sementara itu, saham ENRG tak beranjak di level Rp 61 per saham setelah kemarin menguat 5,71%.
Untuk itu, Sukarno merekomendasikan untuk membeli (buy) saham-saham minyak tadi. “Trading untuk jangka pendek,” tutup Sukarno.
Sementara Chris belum memberi rekomendasi karena ia menilai sentimen kenaikan harga minyak ini bersifat sementara. “ Secara sentimen terkesan naik karena dipaksakan, sementara ini belum ada rekomendasi,” tutup Chris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News