kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini rekomendasi para analis untuk saham emiten operator telekomunikasi


Selasa, 30 Juli 2019 / 20:39 WIB
Ini rekomendasi para analis untuk saham emiten operator telekomunikasi


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama sepekan hingga Selasa (30/7), dua saham operator telekomunikasi masuk ke dalam gainers Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Saham PT Indosat Tbk (ISAT, anggota indeks Kompas100 ini) naik 22,99% dalam sepekan ke level Rp 3.370 per saham. Sementara itu, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL, anggota indeks Kompas100 ini) naik 4,43% ke level Rp 3.300 per saham.

Menurut Analis Panin Sekuritas Nico Laurens, saham ISAT dan EXCL naik karena kedua saham ini termasuk ke dalam saham yang defensif. Artinya, saham-saham ini tidak terlalu terpengaruh oleh situasi ekonomi atau bisnis yang melemah karena termasuk perusahaan keperluan publik.

Selain itu, menurut Nico, sentimen yang mendorong kenaikan kedua saham ini adalah adanya ekspektasi investor atas laporan keuangan semester I-2019 yang akan mencatatkan hasil positif.

Baca Juga: Berikut 5 negara dengan investasi terbesar di Indonesia

“Kompetisi pada tarif layanan data juga sudah mulai membaik. Operator seluler sudah pelan-pelan menaikkan tarif,” ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (30/7).

Meskipun tidak masuk dalam gainers IHSG, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM, anggota indeks Kompas100 ini) juga menunjukkan kenaikan selama sepekan terakhir. Saham TLKM menguat 0,47% menjadi 4.270 per saham hingga Selasa (30/7).

Menurut Nico, kenaikan saham TLKM tidak sebesar dua pemain lainnya karena porsi bisnis layanan voice dan SMS TLKM masih lebih besar dari emiten operator telekomunikasi lainnya.

Baca Juga: Pemerintah optimistis penanaman modal hingga akhir tahun ini capai Rp 792 triliun

Padahal, yang menyumbang margin lebih besar adalah layanan data. “Dengan begitu, estimasi pertumbuhan EBITDA TLKM tidak sebaik yang lain,” ucap dia.

Meskipun begitu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memprediksi harga saham ketiga emiten ini masih bisa menguat. Menurut dia, saham TLKM akan terangkat karena proyek Palapa Ring akan selesai pada tahun ini.

“Sementara itu, kenaikan saham EXCL dan ISAT didorong karena laporan keuangan yang membaik dan efek dari tahun Pemilu yang dapat mengerek layanan data kedua perusahaan tersebut,” kata Chris.

Baca Juga: Oppo akan rilis ponsel tanpa bingkai di samping

Untuk itu, Chris merekomendasikan investor untuk buy saham TLKM dengan target harga hingga akhir tahun Rp 5.000. Sementara itu, untuk saham ISAT dan EXCL, Chris merekomendasikan hold dengan target harga masing-masing Rp 4.000 dan Rp 4.200.

Untuk saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), Chris merekomendasikan untuk wait and see. Sementara Nico menyarankan investor yang sudah memiliki saham FREN untuk menjualnya dan membeli saham TLKM, ISAT, atau EXCL. Pasalnya, menurut dia, valuasi saham TLKM, ISAT, dan EXCL lebih atraktif dibanding FREN.

Dalam sepekan, harga saham FREN telah turun 21,30% ke Rp 181. Menurut Nico, hal ini terjadi karena adanya aksi profit taking, sebab valuasi saham FREN sudah cukup mahal. Secara year to date hingga Selasa (30/7), harga saham FREN sudah naik 132,05%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×